Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi NTB mulai melaksanakan sejumlah proyek strategis infrastruktur jalan dan jembatan tahun ini dengan anggaran ratusan miliar rupiah. Seluruh pekerjaan ditargetkan rampung dalam tiga hingga empat bulan ke depan.
Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin, mengatakan salah satu proyek terbesar adalah rekonstruksi jalan Simpang Tano-Simpang Seteluk sepanjang 3,8 kilometer dengan nilai kontrak Rp31,75 miliar. Proyek dua jalur empat lajur ini dikerjakan PT Niat Karya dan diawasi PT Duta Bhuana Jaya dengan kontrak Rp466,6 juta. Pekerjaan ditargetkan selesai dalam 105 hari kalender.
Rekonstruksi ruas Tanjung Geres-Pohgading-Pringgabaya juga masuk daftar prioritas dengan nilai kontrak Rp26,96 miliar oleh PT Fimakencana Kerthasari. Jalan provinsi selebar 4,5 meter akan ditingkatkan menjadi 6 meter sepanjang 4 kilometer, serta penanganan sporadis di 11 kilometer ruas lain. Pengawasan dilakukan CV Archi Tehnik dengan kontrak Rp465,2 juta.
Untuk wilayah Sumbawa, proyek long segment ruas Lenangguar-Lunyuk dikerjakan PT Amar Jaya Pratama Group dengan kontrak Rp19,05 miliar. Pekerjaan senilai pagu Rp20,08 miliar ini mencakup penanganan dua titik longsor dan diawasi CV Geo Dase Consultant. Selain itu, pemeliharaan berkala jalan di Pulau Lombok juga dilakukan dengan anggaran Rp3,59 miliar oleh CV Dewi Wangi.
Di bidang jembatan, dua proyek utama turut digarap. Jembatan Doro Oo di Kabupaten Bima diganti dengan kontrak Rp6,16 miliar oleh PT Amanat Semesta, diawasi PT Wastu Anopama. Sementara Jembatan Selong Belanak di Desa Mekar Sari, Lombok Tengah, diganti dengan nilai kontrak Rp3,6 miliar oleh PT Doro Belo Angkasa dan diawasi CV Citra Adi Daya Consultan.
“Seluruh proyek jalan dan jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, memperlancar mobilitas masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di NTB,” kata Sadimin.

