Lombok Barat (Inside Lombok) – Badan Amil Zakat Nasional (BASNAZ) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menyalurkan bantuan sebesar Rp1 miliar lebih. Bantuan tersebut disalurkan kepada kelompok usaha, mahasiswa, mualaf dan fasilitas tempat ibadah.
Penjabat Bupati Kabupaten Lobar, Ilham mengatakan bantuan yang sudah diberikan BAZNAS itu bukan pertama kalinya. Karena total zakat yang sudah disalurkan yaitu mencapai Rp5 miliar. “Ini disalurkan untuk membantu seluruh masyarakat Lobar yang membutuhkan dalam berbagai macam kebutuhan,” katanya, Rabu (21/8) pagi.
Ia mengatakan, penyaluran zakat ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di Lobar. Misalnya untuk pendidikan diberikan beasiswa mulai dari tingkat strata 1 (S1), S3 hingga mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
Selain itu, bantuan bagi kelompok usaha bersama (KUBE), para muallaf serta bantuan untuk tempat ibadah di Lombok Barat. “Ada yang untuk kesehatan, sembako, perumahan dan itu dibantu oleh BAZNAS dan ini sejalan dengan program di pemerintah Lobar,” katanya.
Program bantuan yang disalurkan BAZNAS ini disebut Ilham untuk menurunkan angka kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi serta peningkatan pendapatan masyarakat. “Kepada semua penerima zakat kita pada hari ini bisa menggunakan zakat yang diterima kepada hal-hal pokok, dan mendasar,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai dengan besaran yang berbeda-beda tergantung dari kategori penerima. “Peruntukannya berbeda jadi uangnya juga beda jumlahnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Lobar, M. Taisir Al Azhar mengatakan para penerima bantuan ini, terutama sekali yang masuk dalam kategori Kelompok Usaha Bersama (KUBE) akan menandatangani beberapa perjanjian. Salah satu isi perjanjian tersebut yaitu bantuan berupa uang tunai yang diberikan tidak boleh digunakan untuk membayar utang.
“Tidak boleh dipakai untuk beli beras kebutuhan sehari-hari. Tidak boleh dipakai untuk hal-hal yang tidak produktif tapi ini dipakai untuk modal usaha. Jadi kalau mereka sudah paham dengan perjanjian itu mereka akan tanda tangan, baru dicairkan,” katanya.
Selain sebagai penerima zakat, nanti para anggota KUBE juga akan menjadi salah satu dari penyalur infaq. Setiap bulan masing-masing peserta akan menyalurkan infaq sebesar Rp10 ribu kepada BAZNAS.
“Ini akan berlaku selama satu tahun. Hal Ini dalam rangka kita melatih mereka untuk mau berbagi dan mau peduli. Sehingga dengan adanya perjanjian yang kita buatkan ini dana yang mereka terima tidak langsung habis,” katanya.
Jumlah bantuan yang diberikan kepada KUBE yaitu berbeda-beda. Artinya tergantung dari kebutuhan dan jumlah anggota. Ada yang mendapatkan Rp10 juta dan ada yang mendapatkan Rp13 juta. “Rata rata Masing-masing anggota itu mendapatkan Rp1 juta,” terangnya.
Sedangkan bantuan yang diberikan kepada mahasiswa juga berbeda tergantung tingkatan. Untuk mahasiswa S1 beasiswa yang diberikan sebesar Rp1 juta, S2 sebesar Rp2,5 juta dan S3 sebesar Rp5 juta. “Ada juga yang kuliah di luar negeri itu yang kita berikan ada 11 orang mahasiswa dan masing-masing menerima Rp5 juta,” ungkapnya.
Taisir juga menyebutkan bantuan yang diberikan untuk mualaf yaitu sebesar Rp1 juta. Para mualaf yang mendapatkan bantuan tersebut tersebar di seluruh desa di Lombok Barat. “Kita ambil di masing-masing desa dan kelurahan itu dua orang. Jadi banyaknya itu mencapai 264 orang mualaf,” katanya.
Selama ini yang menjadi penyumbang zakat ke BAZNAS Lombok Barat yaitu para ASN lingkup Lombok Barat. Karena penyaluran zakat bagi ASN ini dipotong langsung melalui bendahara di masing-masing OPD.
“Mereka dipotong gaji langsung oleh bendahara di masing OPD. Karena kita membentuk UPZ di tingkat OPD merekalah yang membayar zakat ke rekening BAZNAS,” ujar Taisir. Untuk tahun 2024 ini, BAZNAS Lombok Barat menargetkan bisa mengumpulkan Rp10 miliar zakat infaq dan shodaqoh . Hingga Agustus ini realisasi dari target tersebut mencapai 50 persen lebih. (azm)