Mataram (Inside Lombok) – Persoalan kesehatan di tengah masyarakat era sekarang tidak lagi terfokus pada penyakit-penyakit menular. Saat ini penyakit tidak menular justru makin banyak menyerang masyarakat, salah satunya penyakit ginjal, jantung dan lainnya.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi NTB, H. Muhammad Abdollah yang baru saja terpilih mengatakan meningkatnya kasus penyakit tidak menular ini disebabkan gaya hidup masyarakat. Selain itu, pada era digitalisasi ini juga disebut memberikan pengaruh buruk jika tidak disikapi dengan bijak.
“Tentunya kita (IAKMI) bergerak dalam hal penyuluhan kepada masyarakat. Edukasi masyarakat untuk menjaga kesehatannya terutama di jaman sekarang yang segalanya bisa mudah didapatkan,” katanya.
Dengan persoalan kesehatan yang saat ini banyak diderita oleh masyarakat, IAKMI NTB sebagai organisasi kesehatan berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat lebih masif lagi. Karena gaya hidup tegasnya sangat mempengaruhi kesehatan. “Kita mengedepankan upaya preventif dan promotive. Penyakit tadi itu sangat ke gaya hidup atau lifestyle. Kita lihat anak sekarang itu konsumsi tinggi kalori dan kemudian gerakannya atau pembuangan sangat kurang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram, H. Ali Wardana mengatakan IAKMI NTB sebagai organisasi profesi harus akan lebih memaksimalkan edukasi kepada masyarakat. “Muncul penyakit regenerative mulai diakibatkan dengan gaya hidup. Itu makanan, kurang aktifitas,” katanya.
Ia menyarankan, setiap hari masyarakat bisa olahraga minimal 15 menit. Karena saat ini banyak masyarakat yang pekerjaannya lebih banyak duduk. Sehingga harus diimbangi dengan olahraga yang rutin. “Kerja duduk dan ini harus diimbangi dengan kegiatan lainnya khusus olahraga,” ungkapnya.
Selain pelantikan pengurus baru, IAKMI NTB juga menggelar seminar tentang arah, kebijakan dan peluang tenaga kesehatan masyarakat di era digitalisasi 2024. Pelaksanaan seminar ini bagaimana memanfaatkan teknologi digitalisasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. “Kita juga akan membahas tentang analisis implementasi kebijakan dan urgensi standar tenaga kesehatan masyarakat di Indonesia,” kata Ketua Panitia Kegiatan, Edi Rahman. (azm)
