25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaAdvetorialDukung Implementasi BPOM Nett Zero Carbon Programme, BBPOM di Mataram Bersinergi Dengan...

Dukung Implementasi BPOM Nett Zero Carbon Programme, BBPOM di Mataram Bersinergi Dengan Stakeholder Tanam 3500 Bibit Mangrove

Mataram (Inside Lombok) – Sebagai lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan, BPOM turut mengawal industri Obat dan Makanan untuk mematuhi peraturan terkait kelestarian lingkungan hidup sesuai prinsip Triple Bottom Line (TBL). Prinsip TBL mengukur dan mengevaluasi kinerja bisnis dalam 3 dimensi utama yang berkelanjutan, yaitu sosial (people), lingkungan (planet), dan ekonomi (profit)

Berkaitan dengan hal tersebut, BPOM melakukan serangkaian program inisiatif kepedulian terhadap lingkungan dan apresiasi kepada industri Obat dan Makanan yang telah menerapkan program environmental sustainability. Dalam mengawal komitmen dan kepedulian pelaku usaha di bidang Obat dan Makanan terhadap isu lingkungan, Badan POM telah menggulirkan BPOM Nett Zero Carbon Programme. Salah satunya melalui penanaman mangrove yang dilaksanakan secara serentak oleh UPT BPOM di seluruh Indonesia pada tanggal 31 Oktober 2023.

Mendukung hal tersebut Balai Besar POM di Mataram bersinergi dengan stakeholder melakukan penanaman sebanyak 3500 bibit mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar, Sekotong, Lombok Barat. Kegiatan tersebut mendapatkan dukungan penuh dari stakeholder, baik dari pemerintah, asosiasi dan pelaku usaha, antara lain: Dinas Kesehatan, DLHK, Polres Lombok Barat, Kodim 1606, Ikatan Apoteker Indonesia, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia, GP Farmasi, Bank Mandiri, ASPADIN, Pramuka, PT Organik Lombok, PT Samawa Tirta Alam dan Kimia Farma Apotek yang ditandai dengan penandatangan komitmen bersama keberlanjutan program sampai dengan tahun 2025.

Penanaman 3500 bibit mangrove oleh BBPOM di Mataram dan stakeholder di Kawasan Ekowisata Mangrove Bagek Kembar, Sekotong, Lobar. (Inside Lombok/Ist)

Dalam sambutannya Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para kolaborator yang telah berkontribusi dalam bentuk dukungan bibit mangrove hingga dapat terkumpul sebanyak 3500 bibit. Yosef menyampaikan bahwa perubahan iklim / climate change yang diakibatkan pelepasan emisi karbon merupakan permasalahan global yang harus ditangani secara kolektif dan berkelanjutan. Dampak dari perubahan iklim sangat nyata dirasakan, seperti kekeringan, banjir, meningkatnya muka air laut, kelaparan, kerusakan aneka hayati, dll. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi karbon adalah melalui penanaman mangrove. Terlebih perkembangan industri di bidang Obat dan Makanan tentunya membawa dampak pada lingkungan, tentunya pelaku usaha memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan lingkungan tetap senantiasa terjaga dan lestari

BPOM mendukung percepatan konservasi mangrove karena kegiatan ini memiliki berbagai manfaat seperti perlindungan abrasi dan resiko bencana alam, pengendalian pencemaran air dan polusi udara, pengurangan emisi gas rumah kaca, potensi bahan baku alam, serta keseimbangan ekosistem dan kesehatan. Selain itu konservasi mangrove telah terbukti mampu memenuhi setidaknya 6 target SDGs termasuk mitigasi perubahan iklim. Mangrove merupakan sebagai salah satu ekosistem paling efektif menangkap karbon di bumi, kontribusi terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan, dan mempertahankan keanekaragaman hayati

Semoga dukungan langkah kecil ini dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan demi kehidupan alam yang lebih baik bagi generasi mendatang. (r)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer