25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaAdvetorialDukung Keamanan Pangan Siap Saji di MotoGP Mandalika, BBPOM di Mataram Gelar...

Dukung Keamanan Pangan Siap Saji di MotoGP Mandalika, BBPOM di Mataram Gelar Bimtek untuk Pelaku Usaha Jasa Boga

Mataram (Inside Lombok) – Gelaran MotoGP Mandalika pada 13-15 Oktober menjadi momen strategis dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di NTB. Tingkat konsumsi makanan siap saji selama event itu berlangsung di Sirkuit Mandalika pun diproyeksi cukup tinggi. Guna meningkatkan pemahaman terkait keamanan pangan di seluruh rangkaian proses pengolahan, BBPOM di Mataram berkolaborasi dengan Kedeputian Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI menyelenggarakan bimtek bagi pelaku usaha jasa boga seperti hotel, restoran, dan penyedia jasa katering.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2023 secara daring dan diikuti lebih dari 90 orang peserta. Narasumber adalah praktisi keamanan dan kualitas pangan, Andika Prakoso dan Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan BPOM RI, Sondang Widya Estikasari.

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI, Rita Endang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLB-KP) selalu didominasi oleh pangan siap saji. Di mana 26 persen kejadian bersumber dari pangan jasa boga; 18 persen pangan jajanan; dan 4 persen berasal dari restoran.

Besarnya persentase tersebut mengindikasikan bahwa pelaku jasa boga masih perlu meningkatkan penerapan cara pengolahan pangan yang baik. Momen NTB menjadi tuan rumah MotoGP di 2023 ini pun menjadi kesempatan baik bagi pelaku usaha pangan untuk mempromosikan kepercayaan terhadap produk pangan yang ada, baik dalam bentuk siap saji maupun pangan olahan terkemas.

Meskipun dilaksanakan secara daring, para peserta menunjukkan antusiasmenya saat sesi diskusi. Melalui bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha pangan olahan siap saji dalam menyusun dan menerapkan sistem manajemen keamanan pangan. Selain itu juga menambah pengetahuan, persamaan persepsi, dan pertukaran informasi terkait penerapan dari para pelaku usaha jasa boga dengan menjadikan keamanan pangan sebagai budaya. (r)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer