25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaAdvetorialInternasionalisasi Kampus: Poltek Medica Farma Mataram Sedang Progres

Internasionalisasi Kampus: Poltek Medica Farma Mataram Sedang Progres

Mataram (Inside Lombok) – Dunia Kampus terus mengalami pergeseran orientasi. Tidak sekedar mencetak sarjana, saat ini kampus berkewajiban mengantar alumninya cepat bekerja, atau berbisnis mandiri bahkan kurang dari enam bulan setelah tamat. Di samping itu, alumni yang bekerja itu diharapkan berpenghasilan lebih dari upah minimum regional atau UMR.

Tugas ini masuk dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 dan 2 yang harus dipenuhi kampus, sehingga kampus dituntut terus memperbaiki metode belajar dan kinerja untuk menggapai IKU tersebut. Semua Kampus saat ini berjuang untuk dapat nilai akreditasi maksimal yaitu unggul. Syaratnya, segala aspek harus berorientasi internasional. Inilah tantangan kampus saat ini.

Tantangan ini tidaklah diabaikan Dr Syamsuriansyah selaku Direktur Politeknik Medica Farma Husada Mataram. Bahkan Dr Syam, panggilan akrabnya, dengan berani mengambil peran meningkatkan kapasitas lebih jauh lagi menjadi universitas.

“Kami mencoba memainkan peran penting untuk meningkatkan skala, yaitu menjadi universitas dan meningkatkan mutu lulusan. Khususnya di kanca internasional,” ujar Dr Syam. Selain prestasi sebagai urutan pertama PT vokasi terbaik di NTB versi Sinta, Politeknik Medica Farma Husada Mataram kini sedang bertransformasi menjadi universitas dengan nama Bima International University MFH.

Gedung Politeknik Medica Farma Husada Mataram. (Inside Lombok/Ist)

“Tantangan ini tidak mudah. Namun harus berani dihadapi. Kapan lagi kalau bukan sekarang?” lanjut Dr Syam. Tokoh muda kelahiran Bima ini pun optimis mampu mengantar kampus yang dipimpinnya lebih bersaing.

Pergaulan Dr Syam meluas sampai tingkat ASEAN. Bahkan sampai saat ini ia menjabat sebagai Presiden AASMT (Asean Association of Schools of Medical Technology). “Alhamdulillah, kami telah cukup lama bergaul dengan komunitas internasional dan dipercaya untuk mengurus organisasi. Tentu saja ini modal yang cukup untuk memperluas jelajah,” lanjutnya.

Dalam konteks pembangunan daerah, peran jasa pendidikan berkontribusi terhadap perekonomian daerah, tidak saja terkait belanja kebutuhan kuliah, rumah-rumah sewa, makanan dan minuman serta kebutuhan mahasiswa lainnya di tingkat lokal. Namun lebih jauh, kehadiran orang ke daerah untuk tujuan pendidikan membawa serta capital inflow.

Ke depan pemerintah daerah diharapkan bisa bersinergi dengan kampus untuk merancang bersama agenda MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition, red) untuk meningkatkan perekonomian daerah. “Dengan transformasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram menjadi Bima International University dapat menjadi jalan meningkatkan kualitas SDM sekaligus meningkatkan ekonomi daerah,” ungkap Dr Syam.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer