Lombok Barat (Inside Lombok) – Nune Dende kelas 10 MA Sayang Ibu menggelar kegiatan Diseminasi Proyek Penelitian Partisipatif tentang isu perubahan iklim pada Kamis, 24 April 2025. Diseminasi proyek penelitian ini dibuka secara resmi oleh Pimpinan Pondok Pesantren Alam Sayang Ibu, Ustadz Dr. H. Jamaluddin Abdullah, M.Ed. Nune Dende berkolaborasi dengan mahasiswa dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak seperti Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (BRIDA NTB), Pengawas Madrasah Lombok Barat, H. Mashur, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, H. Muh Ali Fikri, S.Ag, serta orang tua wali Nune Dende. Perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lombok Barat dan dosen dari UNPAR juga turut serta menyaksikan kegiatan ini secara daring.
Proyek yang dikerjakan oleh Nune Dende dengan penelitian mendalam ini menghasilkan sejumlah karya seperti sepeda penghasil listrik tenaga gerak, pembangkit listrik tenaga air sederhana, desalinator yang mengubah air laut menjadi air tawar, serta sistem hidroponik otomatis berbasis tandon.

Kegiatan serupa juga kerap diadakan di Pesantren Alam Sayang Ibu, sebagaimana disampaikan oleh Bapak Pimpinan, Ustadz Jamaluddin dalam kajian rutin yang bersama Nune Dende. “Rasulullah mengajarkan bahwa manusia terbaik adalah manusia yang bisa memberi manfaat kepada orang lain. Kemudian, melalui teknologi kita dapat memberikan bantuan terhadap sesama,” tuturnya.
Diseminasi proyek penelitian partisipatif yang mengangkat tentang isu perubahan iklim tersebut searah dengan gagasan utama Pesantren Alam Sayang Ibu mengenai amanah kekhalifahan. Yakni manusia sebagai khalifah di muka bumi menjadi bagian penting yang harus menjaga alam dan lingkungan sekitar.

Proyek penelitian sendiri juga menjadi salah satu pembelajaran yang wajib dilakukan oleh setiap santri di Pesantren Alam Sayang Ibu. Namun, inisiatif penelitian kali ini memiliki dimensi yang lebih luas dan mendalam. Sebuah kolaborasi yang unik terjalin, melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen eksternal.
Masyarakat dan santri menyumbangkan sudut pandang segar dan antusiasme baru. Lebih lanjut, sinergi dengan mahasiswa dari UNPAR menghadirkan keahlian akademis dan metodologi penelitian yang terstruktur.
Kemitraan lintas sektor ini diharapkan tidak hanya memperkaya kualitas penelitian, tetapi juga menumbuhkan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap isu yang diangkat serta memperkuat keterikatan pesantren dengan lingkungan sekitarnya. (r)