26.5 C
Mataram
Senin, 20 Mei 2024
BerandaAdvetorialTingkatkan Pemahaman Komunitas Sekolah tentang Keamanan Pangan, BBPOM di Mataram Gelar Sosialisasi...

Tingkatkan Pemahaman Komunitas Sekolah tentang Keamanan Pangan, BBPOM di Mataram Gelar Sosialisasi Serentak di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu

Bima (Inside Lombok) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram menggelar kegiatan sosialisasi keamanan pangan, Kamis (07/03/2024). Tujuannya memberikan pemahaman mendalam kepada Komunitas Sekolah di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

Kegiatan ini merupakan tahapan pelaksanaan program Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman sekaligus tindak lanjut Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Sejumlah 120 peserta hadir mengikuti kegiatan tersebut yang berasal dari 32 sekolah dan pengawas sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama serta petugas Dinas Kesehatan Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

Dalam sambutannya Asisten I Setda Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, M.AP. menyampaikan bahwa berbicara tentang Pangan Jajanan Anak Sekolah, berkaitan dengan kesehatan anak sekolah. Masalah ini penting dibicarakan, karena jajanan itu menentukan sehatnya seorang anak sekolah.

- Advertisement -

Asupan gizi seorang anak menentukan tumbuh kembangnya anak, baik secara fisik maupun secara psikis. Isu yang sedang hangat sekarang ini adalah isu stunting, yaitu anak yang tumbuhnya kerdil atau di bawah anak seusianya. Kerdil itu penyebab terbanyaknya bukan dari gen, tetapi dari pola asuhan anak oleh orang tuanya sejak lahir, terkait asupan gizi anak.

“Ada bangsa yang hebat sekarang ini, yaitu bangsa Jepang. Dulu orang Jepang itu dikenal dengan orang yang pendek-pendek, tetapi sekarang mereka sudah di atas rata-rata dan tingginya seperti orang Eropa, karena pola makannya diatur, demikian pula akan meningkatkan tingkat kecerdasannya,” tuturnya.

Sosialisasi keamanan pangan di Komunitas Sekolah di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. (Inside Lombok/Ist)

Pada kenyataanya di sekolah masih ditemukan makanan-makanan yang penting murah, dan tahan lama. Boleh jadi makanan tersebut menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti formalin atau boraks. Selain itu, agar menarik digunakanlah pewarna-pewarna mencolok. Ini semua harus menjadi perhatian bersama, terutama untuk anak-anak sekolah. Jangan pernah mau makan jika jajanan sudah aneh, misalnya bau, warna dan rasanya sudah tidak jelas.

Oleh karena itu siswa harus paham tentang bagaimana makanan dan jajanan yang ada di sekolah harus aman, dan sehat untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, kegiatan hari ini sangat strategis dan saya harap seluruh peserta dapat mengikuti serta memanfaatkan dengan sebaik-baiknya ilmu yang diperoleh, Asisten I menutup sambutannya.

Ketua Tim Program Nasional Keamanan Pangan Balai Besar POM di Mataram, Dra. Winartutik, Apt, menyampaikan salah satu kunci keberhasilan program keamanan pangan di sekolah adalah partisipasi aktif dari seluruh komunitas sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, hingga pedagang PJAS.

Tujuan pelaksanaan kegiatan sosialisasi Keamanan Pangan ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan, termasuk kaitannya dengan prinsip-prinsip keamanan pangan yang dapat diterapkan di sekolah, sehingga mendorong kemandirian sekolah untuk melakukan pengawasan keamanan pangan dan penyebaran pesan keamanan pangan pada komunitas sekolah serta di lingkungan sekitar sekolah, lanjutnya

Narasumber kegiatan ini berasal dari BBPOM di Mataram yang memberikan materi pengenalan bahan berbahaya pada pangan, tips memilih dan membeli pangan aman, stunting, Cek KLIK, ING (Informasi Nilai Gizi), cegah berita Hoaks serta materi tambahan tentang bahaya merokok dan peduli Obat aman, tuturnya

“Turut mendukung kegiatan ini PT Bintang Tujuh dengan memberikan spanduk terkait Keamanan Pangan, Stop Penyalahgunaan Obat dan poster terkait Keamanan Pangan untuk masing-masing sekolah,” ujar Winartutik menutup laporannya.

Melalui peran aktif dalam pemberdayaan komunitas sekolah tersebut diharapkan dapat menjamin terwujudnya ketersediaan PJAS aman, sehingga dapat memberikan dampak positif dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan generasi masa depan, menuju Indonesia Emas 2045. (r)

- Advertisement -

Berita Populer