26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaAdvetorialTP-PKK Lombok Tengah Gerebek Stunting di Desa Rembitan

TP-PKK Lombok Tengah Gerebek Stunting di Desa Rembitan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – TP-PKK Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) turun melakukan sambang kader sambang desa ke Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kamis (5/10). Kunjungan ini sebagai wujud kepedulian dan upaya membantu percepatan penurunan stunting di desa tersebut.

Penguatan koordinasi, kolaborasi dan sinergitas dengan semua pihak sangat menentukan keberhasilan dalam upaya percepatan penurunan stunting. TP-PKK sebagai mitra pemerintah daerah, bersama-sama dengan OPD terkait, pihak kepolisian, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, TP-PKK kecamatan dan desa serta seluruh unsur masyarakat untuk bergotong royong, bergerak bersama dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting.

Berbagai upaya yang sedang dan telah dilaksanakan dalam rangka membantu memutus rantai penyebab terjadinya stunting di Loteng. Antara lain kegiatan di SMKN 3 Pujut, di mana dilakukan penyuluhan tentang pendewasaan usia perkawinan (PUP), penyuluhan bahaya narkoba, pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja, pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri.

Wakil Ketua I TP-PKK Loteng, Hj. Winarsih Nursiah dalam sambutannya menyampaikan sosialisasi PUP ini sangat penting untuk dilakukan, sebagai pemahaman generasi kita untuk menyiapkan diri untuk masa depannya. Ia pun membeberkan bahwa usia perkawinan anak menurut UU Nomor 16/2019 yakni untuk perempuan dan laki-laki minimal 19 tahun untuk pernikahan pertama.

“Sedangkan menurut BKKBN usia ideal menikah adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki,” jelasnya. Selain itu, Hj Winarsih mengajak siswa dan siswi di SMKN 3 Pujut untuk terus memperbaiki kualitas diri sehingga menjadi orang yang hebat dan sukses di masa yang akan datang, salah satunya dengan cara terus tekun dalam belajar dan disiplin dengan waktu.

Sosialisasi TP-PKK Loteng di SMKN 3 Pujut. (Inside Lombok/Fahri)

“Diingat, bahwa menikah dini menikah di usia muda itu bukan solusi untuk bisa terbebas dari masalah, baik itu masalah keluarga, masalah ekonomi, akan tetapi ini adalah ancaman buat anda dan generasi anda,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Loteng, Baiq Nurul Aini Pathul Bahri juga menekankan tentang pentingnya PUP. Beliau mengajak semua pihak melakukan sosialisasi dan menggali permasalahan yang terjadi di masyarakat, di kelompok sasaran, kader PKK, termasuk juga kepada orang tua yang anaknya saat ini masuk dalam database stunting di Desa Rembitan.

Upaya pencegahan dan penanganan stunting memerlukan komitmen semua pihak secara berjenjang dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kecamatan dan desa. “Di samping itu juga perlu dilakukan terobosan yang lebih inovatif dengan melakukan pendampingan langsung kepada kelompok sasaran, keluarga, orang tua sasaran atau pengasuhnya. Memberikan edukasi bagaimana pola asuh yang tepat dan cara pola makan anak yang sehat, bergizi dan higienis serta menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” jelasnya.

Selain itu itu, TP-PKK juga membantu pemerintah dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi percepatan penurunan stunting yang saat ini sedang berjalan melakukan gotong-royong bhakti stunting dengan mendistribusikan memberikan bantuan telur kepada anak stunting (2 butir setiap hari selama 90 hari) dan juga pemberian makanan tambahan (PMT) yang diberikan oleh para kader ke anak-anak yang menderita kurang gizi selama 90 hari makan anak.

Demo masak TP-PKK Loteng di SMKN 3 Pujut. (Inside Lombok/Fahri)

TP-PKK memastikan sasaran yang mendapatkan bantuan, memastikan kepada orang tua atau pengasuh untuk memberikan asupan gizi yang memadai terutama kepada anak-anak yang stunting dan juga pemberian PMT pada bumil yang bermasalah gizi atau kurang energi kronis.

Dijelaskan juga, dalam kegiatan sambang kader di Desa Rembitan juga melakukan praktek “Demo Masak DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting)” untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu sasaran stunting, ibu hamil kurang gizi, cara memasak bahan makanan yang sehat dengan berbahan telur, mengenalkan isi piringku kepada kelompok sasaran.

Ibu Ketua dan Wakil Ketua I TP-PKK, berharap program percepatan penurunan stunting dapat dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat Masyarakat dan mengingatkan kepada kita semua akan kebersamaan terus melaju merajut persatuan, wujudkan “Lombok Tengah Bebas Stunting. Lombok Tengah Bersatu Jaya”. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer