31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaAdvetorialIni Dampak Negatif Terlambat Ganti Oli Mesin

Ini Dampak Negatif Terlambat Ganti Oli Mesin

Mataram (Inside Lombok) – Perawatan berkala sepeda motor menjadi sangat penting dalam menjaga performa mesin agar tetap terjaga ketika digunakan beraktivitas sehari-hari. Dalam perawatan sepeda motor, salah satu aspek terpenting adalah mengganti oli secara teratur, agar mesin selalu terlindungi dan performanya selalu dalam kondisi prima.

Technical Service Manager Astra Motor NTB, Dicky Maulana Akbar mengatakan salah satu aspek terpenting dalam perawatan sepeda motor adalah mengganti oli secara teratur, agar mesin tetap terlindungi dan performanya dalam kondisi prima.

“Oli itu fungsi utamanya sebagai pelumasan pada komponen mesin dan sangat vital dalam merawat mesin agar tetap melindungi performa mesin selalu prima,” kata Dicky Maulana, Kamis (19/10).

Menurut Dicky, keterlambatan penggantian oli akan menyebabkan penurunan performa dan beberapa efek, seperti mudah panas (overheat) dan dalam jangka panjang akan memengaruhi usia/ketahanan mesin sepeda motor. Oleh karena itu, untuk penggantian oli direkomendasikan setiap maksimal kelipatan 4000 km, dan tergantung kondisi pemakaian dan medan kendaraan yang dilalui.

“Penggantian oli sudah semestinya maksimal 4000 km untuk menjaga mesin motor tetap terjaga dan performanya prima,” sarannya. Lebih lanjut, Dicky mengatakan seiring waktu oli di dalam ruang mesin akan terkontaminasi oleh partikel debu, kotoran, dan zat-zat kimia yang dihasilkan ketika mesin bekerja.

Hal ini menyebabkan kemampuan pelumasan oli berkurang dan bisa mengakibatkan gesekan berlebih pada komponen mesin. Jika sering terlambat mengganti oli motor, ada beberapa efek yang bisa terjadi, seperti penurunan kinerja mesin.

Oli yang sudah terkontaminasi tidak mampu memberikan pelumasan optimal pada komponen mesin. Akibatnya, gesekan antara komponen-komponen tersebut meningkat, menyebabkan penurunan kinerja mesin secara keseluruhan. Pengendara mungkin akan merasakan penurunan akselerasi, daya tarik, dan responsivitas mesin.

Selanjutnya, adalah overheat, di mana oli mesin juga berperan dalam menyerap panas yang muncul akibat kerja mesin, dari proses pembakaran hingga gesekan komponen di dalam mesin. Oli yang tidak mampu menahan suhu tinggi dapat mengakibatkan panas berlebih atau overheat pada mesin. Kondisi ini berpotensi merusak komponen mesin yang lebih sensitif dan memerlukan perbaikan yang mahal.

Kemudian, ketahanan mesin berkurang, di mana gesekan berlebih yang disebabkan oleh oli yang tidak optimal dapat menyebabkan keausan pada komponen mesin seperti piston, ring piston, dinding silinder dan poros engkol yang merupakan komponen penting dalam sebuah rangkaian mesin.

Hal lain yang terjadi, adalah konsumsi BBM menjadi boros. Ketika oli tak rutin atau bahkan sering terlambat diganti dengan yang baru, mesin seperti dipaksa bekerja lebih berat tanpa perlindungan maksimal dari oli.

Pada kondisi itu, gesekan antar komponen dan suhu mesin akan semakin tinggi. Ketika mesin dipaksa bekerja lebih berat untuk mencapai performa terbaiknya, saat itulah proses pembakaran membutuhkan bahan bakar lebih banyak dibanding kondisi normalnya. Karena itu konsumsi bahan bakar menjadi boros.

“Untuk menghindari efek negatif akibat sering telat mengganti oli, lakukanlah penggantian oli secara rutin dan teratur sesuai jadwal yang direkomendasikan pada buku pedoman kepemilikan sepeda motor. Biasanya, jarak tempuh atau waktu tertentu menjadi acuan untuk melakukan penggantian oli,” imbuhnya. (r)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer