Lombok Barat (Inside Lombok) – Kunjungan kapal pesiar yang diperkirakan membawa sekitar 600 wisatawan rencananya akan sandar di pelabuhan Gili Mas pada 14 November pekan depan. Pemda Lobar pun diharapkan mampu memanfaatkan momentum ini secara maksimal, untuk menggairahkan kembali pariwisata pasca pandemi.
Ketua Komisi II DPRD Lobar, Abubakar Abdullah menekankan agar seluruh pihak terkait dapat memberi kenyamanan bagi wisatawan yang datang nanti. Tidak hanya memanjakan mereka dengan berbagai suguhan atraksi budaya yang menarik. Namun persoalan pelayanan, seperti keramah-tamahan hingga kesiapan fasilitas penunjang.
“Berbicara kenyamanan itu, pasti konteksnya fasilitas apa yang sudah kita siapkan,” ujar Abubakar saat dimintai tanggapan, Rabu (02/11/2022).
Menurutnya, ketika wisatawan datang berkunjung kesan pertama yang terbersit di benak mereka akan cukup berpengaruh terhadap minat kunjungan mereka lagi nantinya. Sehingga berbagai sektor mulai dari hulu hingga hilir harus benar-benar siap.
“Tamu datang, apa atraksi yang perlu kita persiapkan untuk menyambut mereka. Yang jelas kita selaku tuan rumah harus menjadi tuan rumah yang baik dan menyenangkan,” pesan dia.
Menurutnya, para wisatawan yang datang itu berpotensi untuk membangun dinamika perekonomian daerah. Oleh sebab itu, berbagai peluang harus mampu dimaksimalkan selama delapan jam kapal pesiar tersebut nantinya akan sandar di Gili Mas. Sehingga Pemda Lobar dinilai perlu mempersiapkan segala potensi sumber daya yang ada.
“Kenyamanan itu yang penting. Fasilitas itu mungkin sebagai fasilitas pendukung, tapi hospitality itu number one,” tegasnya. Abubakar pun menyoroti masalah kebersihan, yang menurutnya masih menjadi atensi.
Jangan sampai, lanjutnya, pinggir jalan raya ataupun lokasi wisata hingga pasar-pasar rakyat yang ada di sekitar pelabuhan Gili Mas penuh sampah dan terkesan kumuh. “Itu juga harus diperhatikan, karena siapa tau nanti tamu ini mau jalan-jalan ke pasar, melihat keunikan yang ada. Itu yang harus kita siapkan,” harap politisi dari PKS ini.
Mengingat waktu sandar kapal pesiar selama delapan jam bukan lah waktu yang panjang, tidak menutup kemungkinan para wisatawan nantinya lebih memilih mencari kearifan lokal yang dekat dengan pelabuhan. Sehingga pihaknya mendorong agar stakeholder terkait, termasuk masyarakat harus saling berkolaborasi dan berinovasi menjamu tamu.
“Jadi semua harus menyambut momen ini dengan memaksimalkan segala potensi yang ada. Jangan sampai kita kehilangan momentum,” tandasnya.
Sementara itu, General Manager (GM) Pelindo Lembar, Baharuddin mengaku secara operasional pihaknya sudah siap untuk menyambut kapal pesiar yang akan berlabuh. Pihaknya pun saat ini tengah berkoordinasi dengan Pemda, bagaimana kemudian atraksi yang dapat disuguhkan untuk menyambut wisatawan.
“Harus ada (sambutan yang menarik), kita sedang koordinasi untuk hal tersebut. Supaya semua tamu bisa merasakan sesuatu yang unik. Dari kunjungannya di tempat lain,” tutup Bahar. (yud)