Lombok Barat (Insides Lombok) – Sebanyak 21 desa yang ada di Kecamatan Narmada serentak melakukan operasi membersihkan dan mengumpulkan sampah plastik, sesuai dengan program “Oplas Awet Muda” yang digagas pihak kecamatan.
Oplas tersebut juga ditujukan untuk mendukung program Ijo Nol Dedoro Pemda Lobar dan Zero Waste Pemprov NTB. “Hari ini kita gelar gotong royong serentak di 21 desa dengan melibatkan masyarakat, siswa, Ponpes dan kantor-kantor yang ada di Narmada,” ungkap Camat Narmada, M. Busyairi dalam acara peluncuran program Oplas Awet Muda, Jumat (15/07/2022).
Makna Oplas ini pun dijelaskannya, memiliki arti supaya daerah itu bisa lebih terjaga. Sama seperti filosofi orang yang melakukan operasi plastik untuk membuatnya menjadi lebih awet muda. “Orang operasi plastik itu tentu ingin terlihat awet muda. Kawasan kita pun seperti itu, ini dalam konteks penanganan sampah,” jelasnya.
Ia berharap, program ini bisa terus berjalan, minimal satu kali dalam sebulan setiap desa dapat melakukan Oplas. Termasuk menggandeng anak-anak sekolah untuk lebih peka dengan sampah plastik di sekeliling mereka.
Busyairi menuturkan bahwa awal gerakan itu bermula saat gotong royong menyambut Menparekraf RI di Desa Buwun Sejati untuk penilaian ADWI. Walau sudah berhari-hari gotong royong, dia menyebut bahwa sampah plastik ternyata tak kunjung teratasi. Sehingga muncul ide, program Oplas itu perlu dilakukan secara rutin dan menyeluruh.
Bahkan lanjutnya, setelah gerakan Oplas itu berjalan, banyak wisatawan yang merasa berkunjung ke Buwun Sejati seolah seperti ke Penglipuran, Bali, yang dinobatkan sebagai daerah terbersih.
Sementara Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid menyebut secara ekonomi sampah plastik dinilai cukup menjanjikan. Karena banyak hal yang bisa dihasilkan dari sampah plastik tersebut. “Baik itu kerajinan, dan produk-produk rumahan lainnya,” ujarnya.
Namun, dia juga mengakui bahwa memang sampah plastik di Lombok Barat belum dapat ditangani secara menyeluruh. Salah satunya lantaran semakin menurunnya kesadaran masyarakat soal bahayanya sampah plastik.
“Padahal mengelola sampah adalah bagian yang sangat penting dari ajaran agama. Bagaimana kalau sampah tidak ditangani, bencana mengancam kita,” tegasnya. Sehingga Fauzan berpesan, agar pemahaman mengenai hal itu juga dapat dimasukkan sebagai bagian penting dari setiap pengajian yang disampaikan oleh tokoh agama kepada masyarakat.
Fauzan memberi apresiasi atas program Oplas yang telah diluncurkan oleh Kecamatan Narmada hari ini. Tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran soal bahaya sampah plastik, tapi juga untuk memupuk kebersamaan dan kekompakan berbagai elemen masyarakat.
“Luar biasa dukungan para Kades di Narmada ini. Kebersamaan dan gotong royong serta kesadaran untuk menangani sampah ini sangat penting. Memang tidak bisa sekali untuk bisa menyelesaikan sampah ini, tapi butuh berkali-kali dan berkesinambungan,” tandasnya. (yud)