Lombok Tengah (Inside Lombok)- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah, Muhamad Kamrin mengatakan, hingga saat ini pelabuhan Awang yang berada di desa Mertak kecamatan Pujut belum bisa berfungsi dengan maksimal. Meski saat ini 70 persen dari 9 hektare luas lahan di Teluk Awang sudah dikaveling investor.
Penyebab pelabuhan belum maksimal adalah beberapa infrastruktur pendukung pasca bongkar muat kapal di pelabuhan tersebut belum dibangun. Seperti coldstorage dan pabrik es.
“Ikan yang dinaikkan ke darat kan butuh cold storage. Kita harapkan investor untuk mau membangun,” kata Kamrin, Rabu (16/6/2021) di Praya.
Sampai saat ini sudah ada sebanyak 149 kapal di atas 30 GT yang sudah izin bongkar muatnya diarahkan di pelabuhan Awang. Hanya saja, semua kapal itu belum bisa bongkar muat seluruhnya di Teluk Awang karena fasilitas pendukung tersebut belum tersedia.
“Berbagai infrastruktur pendukung tersebut belum jelas kapan akan dilakukan pembangunan,”katanya.
Di sisi lain, para investor ini sudah turun survey dan juga mengajukan izin ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Investor yang sejauh ini tertarik adalah investor dari Cina, Malaysia dan juga dari Jakarta.
“Kapan pembangunan akan dimulai belum diketahui secara pasti. Mungkin ada analisis bisnis yang mereka punya hitung-hitungan,”ujarnya.
Padahal, kalau pelabuhan Awang berfungsi secara maksimal, maka perputaran ekonomi akan sangat besar. Saat ini saja sudah ada kapal di atas 100 GT yang datang. Kalau setengah saja muatanya yakni sekitar 50 ton ikan satu kali bongkar muat di tempat itu maka dampak ekonomi akan sangat besar.