25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaAbrasi di Pantai Endok Gerung Kian Mengkhawatirkan, Harus Ada Solusi Konkrit

Abrasi di Pantai Endok Gerung Kian Mengkhawatirkan, Harus Ada Solusi Konkrit

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi abrasi di Pantai Endok, Gerung dinilai kian mengkhawatirkan. Pesisir pantai itu yang semula seluas 110 meter persegi, kini hanya tersisa kurang lebih 25 meter persegi. Sehingga diperlukan solusi konkrit dari berbagai pihak untuk bisa mengembalikan kondisi Pantai Endok seperti semula.

Wakil Bupati Lobar, Hj. Sumiatun didampingi Asisten II Setda Lobar, Rusditah mengundang pihak PLN dan juga pihak PLTU Jeranjang guna membahas rencana percepatan penanganan abrasi tersebut.

“Ini pertemuan yang kesekian kalinya tapi berharap ini rapat terakhir, kita bermusyawarah mencarikan solusi terbaik bukan untuk saling menyalahkan,” tegasnya, Kamis (19/01/2023).

Disebutnya, rapat tersebut sebenarnya merupakan tindak lanjut dari rapat serupa yang digelar di tingkat provinsi beberapa waktu lalu. Guna dapat mencari solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang terkait abrasi tersebut.

“Semoga hajatan kita semua dapat terlaksana. Walaupun ini tidak semudah membalikan telapak tangan, tetapi saya yakin kalau semua bekerja sama dan berkontribusi dengan baik semua masalah ini dapat diselesaikan sehingga masyarakat merasa nyaman,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer UPK PLN Lombok, I Nyoman Satryadi Rai menegaskan bahwa sesuai arahan dari hasil rapat tersebut, pihaknya sepakat untuk penanganan jangka pendek dengan memindahkan pasir yang sudah dikeruk sebelumnya.

Kendati, dia mengatakan kalau hanya dipindahkan pasir saja, itu akan menjadi pekerjaan yang berulang-ulang karena kondisi alam tidak bisa diprediksi. “Untuk itu, sebagai langkah antisipasi kita sudah menyiapkan treepot sebanyak 100 biji sebagai pemecah gelombang. Itu hanya bersifat sementara, nanti tindak lanjutnya akan dibahas lagi,” papar Nyoman.

Abrasi sendiri disebutnya telah menjadi persoalan global dan kompleks yang tidak hanya terjadi di Pantai Endok Gerung saja. “Untuk itu perlu adanya kerjasama semua stakeholder. Kan bisa saja anggaran penanganannya dari PLN dan juga Pemda setempat, karena pemda-kan ada juga tanggung jawabnya terkait hal itu, dan kita juga harus tetap memberi sumbangsih, itu komitmen kami,” tegasnya.

Sementara itu, General Manager PLTU Jeranjang, Indarto Joko Prakoso menyampaikan pihaknya akan melakukan kajian ulang bersama akademisi UNRAM terkait dengan dampak dan penanganan abrasi di Pantai Endok Gerung. Selanjutnya pihaknya akan memindahkan pasir hasil kerukan ke lokasi untuk menimbun bekas abrasi.

“Langkah kami yakni melakukan kajian ulang bersama Akademisi UNRAM dan memindahkan pasir hasil kerukan,” tegasnya. Indarto juga menyampaikan rencana jangka pendek untuk mengatasi dampak abrasi Pantai Endok yakni dengan cara merelokasi warga sekitar. Dengan demikian masyarakat tidak khawatir lagi terhadap bencana yang akan menimpa.

Di tempat sama, Kepala Desa Taman Ayu, Muhammad Tadjudin menyampaikan bahwa pihaknya menawarkan solusi kepada pihak PLN dan PLTU Jeranjang terkait masalah abrasi Pantai Endok Gerung tersebut. Yakni dengan melakukan sodetan Sungai Babak untuk merubah alur aliran sehingga tidak tersumbat.

Namun, ia juga mengakui bahwa hal itu tentu tidak mudah mengingat perizinan yang sangat sulit. Tetapi pihaknya yakin bisa terlaksana apabila semua pihak memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kami tawarkan solusi harus dilakukan sodetan Sungai Babak, izin memang sulit tetapi kami yakin bila semua pihak mau pasti bisa,” tandasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer