Lombok Tengah (Inside Lombok) – Fenomena gumpalan atau embun es yang terlihat di puncak Gunung Rinjani yang terjadi pada Selasa (14/11/2023) terekam oleh para pendaki. Fenomena itu pun disebut wajar terjadi, dan pada umumnya disebabkan adanya pengaruh suhu yang dingin, ketiadaan hujan, serta angin yang tenang.
Prakirawan Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bizam, Nur Siti Zulaichah mengatakan kelembaban udara yang relatif rendah di sekitar Gunung Rinjani mendukung terbentuknya embun beku di wilayah tersebut.
Dijelaskan, dengan tidak adanya tutupan awan dapat menyebabkan radiasi balik gelombang panjang pada malam hari semakin kuat, dan lebih banyak yang dilepas langsung ke atmosfer yang lebih tinggi. “Sehingga permukaan tanah dan atmosfer bagian bawah lebih cepat mendingin,” ujarnya kepada Inside Lombok, Selasa (14/11/2023).
Embun es di puncak Gunung Rinjani juga biasanya terjadi pada daerah ngarai (valley) dataran tinggi, yaitu dataran yang cukup luas dan dikelilingi pegunungan. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi terjadi di Gunung Rinjani saja akan tetapi bisa terjadi di tempat yang lain atau dataran tinggi.
“Sangat memungkinkan dapat terjadi di dataran tinggi lain, jika faktor penyebabnya mendukung atau memenuhi syarat, maka potensi terbentuknya embun es juga semakin besar,” tandasnya. (fhr)