Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kisruh mengenai portal atau palang besi yang terpasang di akses masuk menuju Pantai Kuta Mandalika berbuntut panjang. Pasalnya portal tersebut disinyalir membuat banyak wisatawan enggan datang karena kesulitan mengakses.
Bukan hanya wisatawan, Bupati Lombok Tengah (Loteng), Lalu Pathul Bahri juga mengaku pernah kesulitan masuk ke kawasan tersebut karena ada portal yang dipasang. Padahal pihaknya menilai jalur tersebut masih merupakan jalan umum kabupaten.
Pathul pun telah meminta pihak InJourney Tourism Development Corporation atau (ITDC) sebagai pengelola KEK Mandalika segera membuka akses jalan. “Saya juga tidak setuju (portal) itu ada, karena memang itu jalan umum. Jalan itu jalan kabupaten, dan ini harus dicarikan solusi,” ujarnya kepada Inside Lombok saat ditemui di kediamannya, Sabtu (29/6/2024).
Menurut Pathul persoalan ini harus segera dicarikan solusi oleh pihak ITDC. Ia juga mengaku keberadaan portal tersebut sangat menyulitkan masyarakat yang hendak melintas di jalan tersebut. “Saya pernah lewat juga malam, susah sekali masuk, tapi oleh ITDC itu sementara saja. Karena ada balap di sana. Sisi lain harus dibenahi dari arah barat,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Loteng itu pun meminta portal itu jangan dibuat permanen. Ia melihat keberadaan besi yang membentang jalan itu banyak dikeluhkan masyarakat karena membatasi pengunjung terlebih akan banyak event dalam waktu dekat seperti Shell Eco Marathon dan MotoGP.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, alasan ITDC memasang portal tersebut karena area sekitar kerap dijadikan sebagai arena balap liar. Meski Pathul menilai penutupan akses dengan portal bukanlah solusi terbaik untuk mencegah hal tersebut. “Ini harus kita diskusikan dengan ITDC, agar (portal) itu sementara saja. Karena memang tempat itu dipakai balapan katanya, berlari orang-orang di sana,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Operasi ITDC, Troy Reza Warokka mengatakan penutupan akses area Pantai Kuta Mandalika itu sifatnya sementara. Ia juga mengaku banyak mendapatkan masukan dari banyak pihak soal kebijakan tersebut. “Insyaallah, kita akan buka, tapi kita belum tahu kapan. Kami belum tentukan. Paling tidak satu sampai dua bulanlah. Kami mohon waktu dulu,” kata Troy. (fhr)