31.5 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaBerita UtamaAlasan Keselamatan, Seri Balap IATC Ditunda Sepekan

Alasan Keselamatan, Seri Balap IATC Ditunda Sepekan

Para pembalap muda IATC menyapa penonton setelah seri balap ditunda. (Inside Lombok/Ansori)

Lombok Tengah (Inside Lombok) –

Seri balap Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Pertamina Mandalika International Street Circuit resmi ditunda, Minggu (14/11). Melalui akun resmi IATC, penundaan tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan para pembalap muda IATC saat bersaing di Mandalika.

“Tantangan dari pihak Organisasi Olahraga telah diidentifikasi, dan sekarang sedang ditangani untuk memastikan keselamatan pengendara setelah balapan berlangsung,” ujar penyelenggara IATC seperti dikuit dari akun resminya.

Untuk itu, seri balap yang dijadwalkan pada 14 November diundur hingga akhir pekan depan. “Final musim ATC akan terdiri dari empat balapan dan berlangsung dari 19 hingga 21 November, bersamaan dengan WorldSBK,” jelas penyelenggara.

- Advertisement -

Sesi kualifikasi IATC sendiri telah dilangsungkan pada 13 November lalu. Kemudian pada 14 November dijadwalkan seri balap pertama pada pukul 12.00 Wita, dan balap kedua pada 16.00 Wita.

Dengan penundaan tersebut, maka empat sesi balap IATC akan dilangsungkan bersamaan dengan gelaran WSBK di Pertamina International Street Circuit.

Terpisah, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyebut penundaan seri balap IATC menjadi pelajaran untuk pemerintah daerah dan penanggung jawab sirkuit untuk lebih responsif. Terutama untuk menghindari kekeliruan sistem penyelenggaraan ke depannya.

Diterangkan, penundaan seri IATC terjadi lantaran kekurangan marshal atau petugas lintasan di sirkuit. “Karena ini menyangkut keselamatan, mereka (penyelenggara, Red) tidak mau mengambil risiko sedikitpun,” jelas Gubernur.

Menurut peraturan FIM, saat seri balap berlangsung seharusnya ada minimal delapan orang marsal di setiap pos. Untuk itu, Gubernur berharap pembenahan penyelenggaraan balap di Mandalika dapat segera dilakukan. Khususnya dengan tetap dengan mengakomodir masyarakat lokal.

“Kita ingin mengakomodir masyarakat sekitar untuk menjadi marshall. Masa untuk marshall saja harus dari luar daerah. Kita pikir tadinya gampang, tinggal mengangkat bendera saja, masa tidak bisa. Tapi ternyata tidak semudah itu (menjadi marshal),” tandas Gubernur. (r)

- Advertisement -

Berita Populer