Lombok Timur (Inside-Lombok) – Menindaklanjuti surat edaran dari Pemprov NTB terkait antisipasi penyebaran covid-19, Pemkab Lotim langsung mengadakan rapat darurat. Salah satu hasil rapat Pemkab Lotim adalah menutup untuk sementara waktu pasat ternak yang ada di masbagik, Senin (23/03/2020).
Pihak Kepolisian Sektor Masbagik bersama Satpol PP Lotim turun ke lapangan untuk menertibkan sekaligus menutup pintu masuk di Pasar Ternak Masbagik. Selain itu, kepolisian Sektor Masbagik juga memberikan sosialisasi kepada warga pengguna pasar ternak terkait cara menjaga diri dari penyebaran covid-19 ini.
Kepala Pasar Ternak Masbagik, Ismail Marzuki mengatakan, banyak warga pengguna Pasar Ternak Masbagik ini mengeluhkan adanya penutupan mendadak dari Pemkab Lotim. Namun pihak Pemkab juga punya alasan mengapa pasar ternak langsung ditutup dikarenakan Bupati mengkhawatirkan penyebaran dari covid-19 ini.
“Dengan semakin maraknya peredaran pandemi covid-19 ini, Bupati Lotim langsung menginstruksikan kepada kami supaya pasar ternak ini ditutup untuk sementara waktu sampai waktu yang belum ditentukan. Banyak sekali pengguna pasar ternak ini. Baik itu penjual dan pembeli kambing, sapi maupun kuda. Sehingga dikhawatirkan penyebaran covid-19 ini menjadi semakin masif,” jelas ismail kepada Inside Lombok, Senin (23/03/2020).
Petugas dan pedagang di Pasar Ternak Masbagik sempat tegang akibat penutupan oleh Pemkab Lotim.
Banyaknya warga yang memprotes kebijakan mendadak ini membuat pihak pasar dan pengguna sempat bersitegang. Dikarenakan tidak ada pemberitahuan dari sebelumnya.
Salah seorang pedagang sapi, Mursidin menyesalkan kebijakan mendadak ini. Ia mengatakan banyak penjual yang rugi akan kebijakan mendadak ini.
“Kami merugi bukan Rp100 ribu atau Rp200 ribu saja, melainkan puluhan juta. Kami sudah membeli sapi dari para peternak untuk dijual. Tapi setelah sampao di sini malah ditutup,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat kecewa akan kebijakan ini. Mungkin jika ada informasi lebih dahulu, pihaknya tidak akan merugi sebanyak ini. Banyak pedagang yang datang dari seluruh kabupaten di NTB namun pada akhirnya merasa kecewa.
Sempat bersitegang, akhirnya warga pengguna pasar ternak berangsur meninggalkan Lasar Ternak Masbagik. Meski begitu, ada juga pedagang yang bersikeras menjual sapinya karena tidak ingin rugi.