Mataram (Inside Lombok) – Kunjungan wisatawan diprediksi akan mengalami lonjakan pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dengan lonjakan tersebut, antisipasi penularan Covdi-19 akan tetap dilakukan, mengingat pandemi ini belum berubah menjadi endemi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri mengatakan kasus Covid-19 di Provinsi NTB masih tetap ditemukan. Namun, angka kasus yang ada sangat landai dan hanya terdapat di beberapa kabupaten/kota saja.
Mencegah lonjakan kasus Covid-19 saat Nataru, antisipasi yang dilakukan salah satunya dengan pemeriksaan di setiap pintu masuk Provinsi NTB seperti bandara dan pelabuhan. Wisatawan yang datang harus diperiksa apakan sudah vaksin atau tidak. Karena saat ini, pelayanan vaksin yang diberikan sudah sampai dosis ketiga atau booster.
“Yang jelas kalau untuk kita dorong vaksinasi dulu. Kemudian di bandara-bandara informasi dari pemerintah pusat ada kewajiban lagi,” katanya Senin (19/12) pagi.
Ada syarat-syarat yang harus dilengkapi para pelaku perjalanan. Namun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Di mana, pada masa pandemi Covid-19 sedang terjadi banyak syarat yang harus dipenuhi oleh para pelaku perjalanan.
Beberapa syarat itu tidak saja vaksin, melainkan juga harus tes Covid-19 baik antigen maupun PCR. Saat ini kasus-kasus penularan virus corona masih terjadi di setiap daerah termasuk di NTB. “Syarat-syarat perjalanan itu salah satunya vaksin kan,” katanya.
Sementara untuk pembatasan kunjungan, Fikri mengatakan tahun ini tidak diberlakukan seperti tahun-tahun sebelumnya pada saat pandemi Covid-19 merebak. Hanya saja, masyarakat dan para pelaku perjalanan diimbau untuk memaksimalkan penggunaan protokol kesehatan. Tidak ada pembatasan semasif seperti tahun lalu,” ujarnya.
Saat ini destinasi wisata yang menjadi primadona para wisatawan yaitu Tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara. Dengan kondisi yang terjadi, pemerintah daerah dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memaksimalkan pengawasan dan langkah-langkah antisipasi.
“Tanpa mengurangi aspek ekonomi juga. Kita tetap bagaimana orang-orang sehat bisa masuk dan masyarakat bisa terproteksi juga,” ungkap Fikri. (azm)