30.5 C
Mataram
Rabu, 27 November 2024
BerandaBerita UtamaAntisipasi Kebocoran Data, PDAM Kerja Sama dengan BSSN

Antisipasi Kebocoran Data, PDAM Kerja Sama dengan BSSN

Mataram (Inside Lombok) – PT. Air Minum Giri Menang (AMGM) atau PDAM berupaya mengantisipasi kemungkinan gangguan sistem hingga kebobolan data pelanggan karena maraknya hacker saat ini. Upaya pencegahan salah satunya dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Ini kan hanya bentuk antisipasi kita ke depan, karena seperti yang disampaikan dari BSSN atau dari amanah presiden. Kan data itu menjadi aset yang paling utama sekarang ini,” kata Direktur Utama (Dirut) PT. AMGM, H. Lalu Ahmad Zaini saat memberi keterangan, Kamis (15/09/2022).

Sehingga langkah antisipasi yang dilakukan pihaknya untuk bisa melindungi data pelanggan PDAM yang saat ini jumlahnya sekitar 155 ribu orang, hingga data transaksi. Terlebih, saat ini seluruh sistem yang digunakan PDAM sudah berbasis elektronik.

“Saya ingin tunjukkan juga ke publik, kami mengelolanya (data) itu dengan baik. Data-data ini kita bangun sistemnya dan kami coba asistensi dengan BSSN. Ini bentuk transparansi kami ke publik (pelanggan),” papar dia.

Hal itu sebagai salah satu upaya pihaknya untuk memberi kepercayaan kepada pelanggan bahwa data meraka aman. Sehingga kerjasama itu dijalinnya, karena yang bisa menyatakan keamanan sistem itu adalah pihak yang berkompeten, dalam hal ini BSSN.

“Dan ini baru pertama di lingkungan BUMD air minum seluruh Indonesia, baru pertama dengan kita (kerjasama),” bangganya.

Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan berbagai perangkat yang mereka miliki pun, diakui Zaini itu akan menyesuaikan. Dengan begitu, harapan dia, dari kerjasama itu akan ada upgrade ilmu dari BSSN, melalui pelatihan dan pendampingan dari kerjasama tersebut.

Sementara itu, Direktur keamanan siber dan sandi, bidang ESDA BSSN, Holmi Noviana bahwa melalui kerjasama itu pihaknya akan memberikan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas SDM di PDAM.

“Kita saat ini dalam tahap pembentukan Computer Security Incident Response Team (CISRT). Tim itu nanti ketika sudah teregistrasi ke BSSN nanti akan terhubung dan memudahkan tim itu untuk mengetahui apakah ada kemungkinan serangan-serangan,” paparnya.

Sehingga sebelum terjadi kemungkinan serangan-serangan itu, perlu dilakukan antisipasi. Karena nantinya, tim CISRT itu pun akan dilatih bagaimana untuk menanggulangi serangan.

“Jadi (adanya serangan atau tidak) di PDAM belum terdeteksi anomalinya, karena belum teregistrasi tim CISRT-nya,” imbuh dia.

Sehingga ke depan diharapkan, agar berbagai lapisan dalam struktur PDAM dapat disiplin untuk aware terhadap keamanan data. Untuk dapat mengantisipasi kemungkinan serangan.

Holmi menambahkan, Sesuai Perpres No. 71 tahun 2019, di mana setiap penyelenggara elektronik itu harus mempunyai sistem elektronik yang aman.

“Jadi BSSN itu akan mengkoordinirnya tapi tanggungjawab untuk mengamankan ada di penyelenggara elektronik sendiri,” pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh deputi keamanan siber dan sandi perekonomian BSSN, Mayjen TNI Marinir Markos, bahwa pihaknya tidak bisa menjamin bahwa data tidak aman.

“Karena kita berpacu membangun, dengan melengkapi teknologinya, SDM nya, melengkapi aturannya. Kita jaga sama-sama,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer