Mataram (Inside Lombok) – Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan anggaran pembebasan lahan untuk pelebaran Jalan Catur Warga dan Jalan Pendidikan belum tersedia dalam APBD 2020.
“Dalam APBD 2020, anggaran pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tersebut belum ada,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram HM Syakirin Hukmi di Mataram, Senin.
Menurutnya, belum tersedianya anggaran pembebasan lahan untuk kegiatan pelebaran jalan itu karena surat pelaksanaan kegiatan tersebut masuk setelah pembahasan APBD rampung.
Semestinya, kata dia, surat pelaksanaan program datang dari awal tahun yakni pada bulan Februari-Maret 2019, sehingga bisa dilakukan pembahasan melalui Musyawarah Pembangunan Bermintra Masyarakat (MPBM) dan masuk dalam KUA PPAS.
“Kalau surat kegiatan masuk di akhir tahun pada Oktober-November, APBD sudah jadi. Sedangkan, kemungkinan anggaran pembebasan lahan masuk pada APBD Perubahan 2020, tergantung juga apakah itu bisa masuk pada RKPD perubahan atau KUA PPAS perubahan 2020,” katanya.
Sementara alokasi anggaran pembebasan lahan yang sudah ditetapkan sebsar Rp38,7 miliar dalam APBD 2020, lanjut Syakirin, sudah pasti ada peruntukannya yang jelas.
“Salah satunya untuk membayar utang tanah yang belum diselesaikan tahun-tahun sebelumnya karena pihak penjual belum menyerahkan sertifikat. Seperti, Jalan Dakota tahun 2014, sertifikatnya baru ada sehingga kita bisa bayarkan tahun depan,” katanya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Kota Mataram, H Mahmuddin Tura sebelumnya, mengatakan program pelebaran jalan tersebut merupakan program dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bidang Bina Marga Provinsi NTB.
“Untuk anggaran fisik sepenuhnya menjadi tanggungan pihak provinsi, sedangkan kita diminta memberikan dukungan anggaran untuk pembebasan lahan,” katanya.
Menurutnya, pelebaran jalan tersebut merupakan program lanjutan dari kegiatan pelebaran Jalan Panca Usaha, sehingga konsep pembangunannya disamakan. Sama dalam arti, lebar badan jalan 9 meter, bahu dan saluran pada bagian kiri dan kanan masing-masing tiga meter sehingga totalnya menjadi 15 meter.
“Dengan demikian, lebar Jalan Catur Warga dan Pendidikan akan ditambah 4-5 meter. Dimana lebar jalan saat ini sekitar 10-11 meter,” sebutnya.
Ditanya apakah waktu pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tersebut mencukupi, karena proyek fisik sudah harus dikerjakan tahun 2020, Mahmuddin mengaku optimistis kegiatan proyek bisa bisa dilaksanakan sesuai jadwal.
Dia mengatakan, masalah pembebasan lahan ini bukan barang baru, dan pemerintah kota sudah melakukannya hal serupa pada sejumlah titik, bahkan membuka jalan baru dengan membelah perkampungan di Jalan Bung Hatta telah dilaksanakan dengan baik dan kondusif. “Yang penting adalah dana kita harus tersedia,” katanya. (Ant)