Mataram (Inside Lombok) – Pemprov NTB bersama PT. Geo Trash Management akan segera mendirikan pabrik pengolahan Sampah Plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar. Sampah plastik yang dibutuhkan dalam sehari bahkan mencapai 20 ton.
Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengatakan pembangunan pabrik pengolahan sampah plastik ini akan dilakukan di TPA Regional Kebon Kongok Lombok Barat. Pembangunan direncanakan akan mulai 2022 di atas lahan dengan luas 60 are.
“Bahan bakar bagus juga bisa dihasilkan di situ. Itu kemarin perencanaannya mudah-mudahan 2022 ini bisa terbangun,” ujarnya. Saat ini yang sedang dipersiapkan yaitu kesinambungan bahan baku. Sehingga, ketika pabrik tersebut sudah berjalan tidak ada persoalan dengan bahan baku. “Kesinambungan bahan baku itu yang harus kita prepare dari sekarang,” sambung Wagub.
Ia menambahkan, Pemprov NTB sangat mengharapkan pabrik sampah plastik tersebut ada di Provinsi NTB. Karena jika berjalan maka dipastikan tidak ada lagi sampah plastik yang tercecer. Karena semua jenis sampah plastik akan diolah.
“Jadi kalau ke depan sudah ada pabrik-pabrik begitu kan kita tidak akan membiarkan plastik tercecer, karena semua akan menjadi bahan baku. Bekas pipa bahan baku, kresek semua itu bisa jadi bahan baku,” terangnya.
Sampah plastik yang dihasilkan masyarakat nantinya akan dibeli oleh bank sampah yang ada. “Jadi kita enak. Jadi bank sampah nanti masyarakat mau pisahkan plastik ada tujuannya. Mereka yang beli sampah plastik,” kata Wagub.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom mengatakan bahan baku yang diperlukan sudah mencukupi. “Kita sudah mengkoordinir bank sampah dan juga akan dibangun pabrik pusat daur ulang pengolahan yang berkapasitas 120 ton per hari. Itu akan dipilah jadi kompos, RDF dan batu bara dan juga sampah plastik yang pasti akan terdistribusi kesana juga,” ungkapnya. (azm)