Lombok Utara (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggelorakan anggaran sebesar Rp4,6 miliar untuk pengerjaan pembangunan sistem penyimpanan air minum (SPAM) di dua kecamatan, yakni Bayan dan Gangga. Pengerjaan ini sebagai tindak lanjut yang sebelumnya telah dibangunkan oleh Kementerian PUPR dengan anggaran Rp26 miliar.
Dari pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR belum termasuk dengan pemasangan meter air gratis ke masyarakat. Di mana Kementerian PUPR baru membangunkan jaringan induknya saja, dari sumber mata air jaringan transmisi dan dilanjutkan dengan membangun instalasi pengolahan air sama jaringan distribusi. Namun belum masuk ke rumah-rumah masyarakat.
“Tahun ini kita lanjutkan untuk pemasangan meter air gratisnya di wilayah Bayan, tepatnya Dusun Lendang Gagak dengan alokasi anggaran itu Rp2,3 miliar untuk pemasangan meter air dan jaringan distribusi pipa yang sedang,” ujar Kabid Cipta Karya PUPR KLU, Rangga Wijaya, Selasa (17/9).
Dikatakan proyek dengan anggaran Rp26 miliar tersebut sudah dilakukan serah terima dan sudah tuntas. Sekarang ini tinggal ditindaklanjuti saja untuk jaringan perpipaan yang distribusi dengan anggaran yang sudah ada. Sehingga, jika sudah jadi bangunan distribusinya ini bisa sampai sambungannya ke rumah-rumah masyarakat dan bisa dimanfaatkan. “Ini kita baru saja berkontrak, progresnya masih 0 persen. Tanggal kontrak 11 September sampai dengan 120 hari kedepan, insyaallah 25 Desember 2024 selesai,” terangnya.
Pengerjaan sambungan SPAM gratis untuk dua kecamatan ini dengan nilai anggaran yang sama yakni sama-sama Rp2,3 miliar. Untuk di Kecamatan Gangga ada empat dusun yang disentuh. Di antaranya dusun Soloh, Soloh Atas, Duriak dan Montong Pal. “Di Gangga 300 KK dan Bayan 150-200 KK. Kenapa Bayan lebih sedikit dari yang di Gangga, karena jaringannya lebih panjang di Bayan ketimbang di Gangga. Kalau di Gangga jaringannya pendek,” ungkapnya.
Pengerjaan SPAM ini dilakukan untuk mengatasi kekeringan. Apalagi pada September, Oktober ini belum turun hujan. Bahkan saat ini sudah masuk zona zona rawan kekeringan, sehingga antisipasinya dilakukan dengan pembangunan SPAM. “Ada dua kegiatan SPAM, pelaksanaannya berbeda perusahaan, tapi nilai paketnya sama-sama Rp2,3 miliar,” katanya.
Nantinya jenis kegiatan pembangunan itu untuk di Bayan. Mulai dari pekerjaan pembangunan bak penampung air, pembangunan jaringan perpipaan HDPE, distribusi, dan pemasangan sambungan gratis meter air di rumah-rumah. “Yang Gangga hanya ada dua, jaringan perpipaan dan meter air, tidak ada bak penampung air. Karena sudah ada, kita membangun pipa ini di jaringan yang sudah ada. Jadi kita tidak perlu bangunkan bak penampungan air,” tandasnya. (dpi)