Lombok Barat (Inside Lombok) – Banjir rob akibat gelombang pasang yang terjadi di dua desa. Yaitu Desa Lembar Selatan dan Sekotong Barat. Banjir sudah dua hari merendam sebagian besar rumah warga yang berada di sekitar pesisir. Peristiwa itu, disebut BPBD sudah masuk dalam siaga darurat.
Kades Lembar Selatan, H. Beny Basuki menyebut, untuk desanya sendiri dusun yang paling terdampak ada di Cemare. Sehingga pihaknya berharap supaya usulan bantuan yang diajukan ke Pemda, dapat segera didroping untuk warga yang terdampak.
“Untuk wilayah Lembar Selatan, tepatnya di dusun Cemare terdapat sekitar 411 KK atau berjumlah kurang lebih 1.379 jiwa yang terdampak” kata Kades Lembar Selatan, H. Beny Basuki, Jum’at (25/06/2021).
Arus air laut yang menerjang pemukiman warga itu diakuinya makin deras saat pagi hari. Bahkan hingga berita ini dituliskan, pemukimam warga di sekitar pantai Cemare masih terendam. Sehingga untuk penanganan jangka panjang, pihaknya berharap Pemda dapat menjadikan hal itu sebagai atensi.
“Talud di sepanjang pesisir yang ada di bagian timur, mengarah ke selatan perlu ditinggikan sekitar setengah meter” ungkapnya.
Ia juga mengaku ada bantuan jangka panjang yang diterima dari Pelindo, namun dana tersebut belum ditransfer. Oleh karena itu pihaknya juga akan mengupayakan penanganan itu melalui dana desa.
“Tahun depan insyaallah talud ini akan kami upayakan” imbuhnya.
Kemudian untuk Sekotong Barat, disebutkan oleh Kadesnya, Saharudin, bahwa daerah yang paling terdampak ada di dusun Telaga Lupi. Yang menyebabkan 65 KK terendam. Kemudian dusun Bangko Palut dusun Medang, terdampak sebanyak 45 KK. Disusul dusun Jerenjeng dan Batu Leong, yang terdampak sejumlah 30 KK. Serta Batu Kijuk 25 KK terdampak dan Pandanan Bersemi sejumlah 20 KK terdampak.
“Kita berharap supaya penanganannya ini dapat disegerakan oleh pemerintah. Karena kasihan masyarakat kita yang terdampak” ujarnya.
Sementara itu, Kalak BPBD Lobar, Mahnan mengaku bahwa banjir rob yang terjadi ini sudah masuk status siaga darurat. Walau pun ini merupakan kejadian musiman dalam siklus tahunan yang sering terjadi. Namun, dari laporan yang diterimanya, masyarakat yang ada di lokasi terdampak masih bisa beraktivitas seperti biasanya.
“Tidak ada yang sampai mengungsi, masyarakat juga masih bisa beraktivitas seperti biasa. Kalau pun nanti memang kondisi makin parah, kita akan lakukan evakuasi” ujarnya.
Pihaknya diakui sudah mempersiapkan logistik dan anggotanya sudah turun utnuk memantau lokasi-lokasi yang terdampak. Sehingga bila situasi makin berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat, pihaknya akan segera mengambil tindakan.
“Kalau perlu dibuatkan tanggul penahan gelombang, itu sudah kami koordinasikan dengan dewan provinsi Dapil Lobar. Yang siap membantu dari Pokirnya untuk menangani itu” pungkas Mahnan.