Mataram (Inside Lombok) – Sejak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi di Tanah Air, rumah memiliki fungsi yang lebih strategis, tak hanya sebagai tempat tinggal. Rumah kini telah menjadi pusat aktivitas keluarga. Tak heran, bila kemudian upaya pencarian rumah tak pernah surut di tengah kondisi pandemi.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) pun berkomitmen dalam Program Bulan Penuh Keberkahan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni yang menjadi impian. Terutama, kemudahan masyarakat dalam mengakses pembiayaan rumah komersil di Provinsi NTB.
Ini diwujudkan dengan penandatanganan kerjasama antara PT Bank BTN (Persero) bersama PT Lombok Royal Properti untuk Perumahan Adhyaksa Residence. Perumahan komersil dengan tipe 40/70 tersebut berlokasi di Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB.
Kepala Divisi Non Subsidize Mortgage and Personal Lending Division (NSLD) PT Bank BTN (Persero) Iriska Dewayani menuturkan, melalui Program Bulan Penuh Keberkahan ini Bank BTN memberikan suku bunga sebesar 6,38 persen fixed rate 5 (lima) tahun pertama yang dapat dinikmati seluruh konsumen.
Selain itu, dalam Program Bulan Penuh Keberkahan ini nasabah yang mengambil rumah di Perumahan Adhyaksa Residence dimanjakan dengan Menang bebas biaya provisi, Menang bebas biaya administrasi dan Menang bebas biaya appraisal.
“Sebagai alternatif lain, Bank BTN memberikan suku bunga sebesar 3,72 persen di tahun pertama dengan kenaikan suku bunga yang berjenjang dan stabil 1,5 persen sampai dengan tahun kelima. Dan ini spesial untuk PT Lombok Royal Properti yang khusus untuk konsumen dari pegawai kejaksaan,” ucap Iriska dalam sambutannya, kemarin (13/4).
Untuk mengakses ketersediaan rumah komersil, kata dia, masyarakat cukup mengakses melalui website Bank BTN melalui https://www.btnproperti.co.id yang semakin mempermudah masyarakat untuk mengakses rumah impian.
“Mudah, bisa langsung dipilih rumahnya dan langsung disetujui. Banyak cara untuk mendapat rumah sekarang,” terangnya.
Meski demikian, masyarakat masih bisa mengunjungi salah satu dari lima kantor cabang Bank BTN di Provinsi NTB. Antara lain, Bima, Sumbawa Besar, Lombok Timur, Praya Lombok Tengah dan Airlangga Kota Mataram.
Menyinggung tren kepemilikan rumah, Riska melihat secara nasional tren tiap tahunnya meningkat. Meski pada tahun 2020 kenaikkannya hanya mencapai 7 (tujuh) persen, namun untuk tahun ini diyakini trennya semakin bertumbuh. Ini terlihat pada bulan Januari hingga Maret 2022 penjualan di tingkat pengembang sudah cukup luar biasa.
“Kesimpulannya ekonomi sudah membaik, kasus covid-19 melandai, sudah bisa berkumpul lagi seperti ini, tidak ada ketakutan, vaksinasi gencar dilakukan hingga booster,” terangnya.
Kepala Cabang Bank BTN Cabang Mataram Yusuf Sadeli menyampaikan, untuk tren kepemilikan rumah baik subsidi maupun non subsidi mencapai 40 persen di Provinsi NTB. Capaian ini karena dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19, sehingga aksesnya menjadi terbatas. Namun, dengan website Bank BTN diakui sangat membantu dalam pengajuan kredit kepemilikan rumah (KPR).
“Jadi tidak perlu datang langsung, bisa akses melalui portal ini untuk lokasi di seluruh Indonesia. Darimana, kapan saja dan dimana saja,” jelasnya.
Direktur PT Lombok Royal Properti Izzat Husein menambahkan, diharapkan kegiatan ini memberikan keberkahan bagi semua di bulan penuh berkah Ramadan. Ia sangat mengapresiasi kegiatan penandatanganan kerjasama yang berjalan lancar dan aman.
“Alhamdulillah di bulan berkah ini semoga kita semua mendapat keberkahan,” imbuhnya.
Izzat menjelaskan, Perumahan Adhyaksa Residence sebagai rumah komersil dengan tipe 40/70 nilai plafondnya sebesar Rp 250 juta dengan angsuran kisaran Rp 1,8 juta per bulan sangatlah terjangkau. Ditambah, setiap unitnya telah dilengkapi furniture menarik didalamnya, seperti AC, kitchen set, springbed dan bedcover, lemari, meja dan kursi tamu. Izzat juga menjamin, harga jual perumahan ini dalam dua tahun ke depan semakin meningkat.
“Tanpa uang muka, angsuran Rp 1,8 juta per bulan. Kita juga jamin, jika tidak mampu mengangsur akan dibeli kembali,” jelasnya.
Pembangunan Perumahan Adhyaksa Residence direncanakan sebanyak 900 unit. Namun, untuk tahun ini pihaknya hanya membangun 500 unit dan sudah terjual sebanyak 300 unit lebih.
“Perlu diingat kami tidak akan jual jika orangnya atau konsumen belum datang kesini, untuk melihat apa saja yang menjadi hak-haknya. Sehingga ke depan jika ada komplain kami terima,” tukasnya.
Sebagai informasi, kegiatan penandatanganan ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri NTB, Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Komandan Lanud TGKH Zainuddin Abdul Madjid, Kepala Seksi Personel 162 Wirabhakti, Ketua Persatuan Jaksa Indonesia NTB, segenap petinggi dan jajaran Bank BTN dari pusat serta petinggi dan jajaran PT Lombok Royal Properti. (dpi)