Mataram (Inside Lombok) – Bank NTB Syariah kembali menggelar expo di 2022 bertajuk Properti, Food dan UMKM. Kegiatan expo sendiri sempat tertunda lantaran adanya pandemi Covid-19. Namun kali ini dapat kembali digelar dengan melibatkan 14 pengembang dan 31 UMKM.
Pada kegiatan expo tersebut, Bank NTB Syariah juga memfasilitasi beberapa pengembang untuk pembiayaan kepemilikan rumah bagi masyarakat. Baik untuk perumahan komersil maupuan subsidi.
“Kami sampaikan terima kasih karena sejak 2019 sudah mampu menyalurkan rumah subsidi sebanyak 6 ribu unit. Mudahan tahun ini target kita 1400 unit bisa terwujud,” ujar Direktur Utama PT Bank NTB Syariah, H Kukuh Raharjo saat pembukaan expo di Lombok Epicentrum Mall, Rabu (9/3).
Selain memfasilitasi pembiayan perumahan, Bank NTB Syariah juga mewadahi para pelaku UMKM binaan mereka untuk bisa memasarkan produk yang dimiliki. Bahkan disediakan juga bazar sembako sebanyak 5800 paket yang isinya minyak goreng, beras, dan gula.
“Kami menyadari kondisi pendemi sudah berdampak bagi NTB. Kami laksanakan bazar dengan menyediakan bazar 5800 paket dan pada hari Sabtu dan Minggu diadakan donor darah,” tuturnya.
Tak hanya itu, ada juga kegiatan religiusitas, selama 5 hari Bank NTB Syariah mendedikasikan acara ini untuk anak-anak dan remaja yang mencintai Al-Quran dengan diikuti 200 tahfiz anak. Termasuk juga lomba busana muslim.
Event tersebut sekaligus menjadi rangkaian milad ke-56 Bank NTB Syariah, selain itu dengan kegiatan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Terlebih adanya UMKM dan beberapa pengembang yang mendukung.
“Mohon doanya agar ke depan Bank NTB Syariah dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Ini juga untuk menyambut milad Bank NTB Syariah ke-56 dan perhelatan MotoGP,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Real Estate Indonesia (REI) DPD NTB, H. Heri Susanto mengatakan, NTB pada saat ditimpa musibah gempa dan Covid-19 masih bisa bertahan. Antara lain dengan kerja sama baik dari Bank NTB Syariah dan REI, sehingga mampu memberikan kontribisi yang terbaik di NTB.
Hal ini bisa dilihat dari beberapa data yang dimiliki, di mana REI memiliki 270 perumahan di berbagai lokasi atau sekitar 17.890 unit rumah yang diproduksi.
“Kemudian yang sudah terjual serkitar 10.794 rumah, ini yang sudah akad di perbankan. Dari 10.794 itu 6 ribu-nya bekerja sama dengan Bank NTB Syariah, dan ini membuktikannya sebagai bank daerah di indonesia menyalurkan pembiayaan rumah subsidi,” jelasnya.
Diharapkan ke depannya Bank NTB Syariah bisa menambah pengembang yang diajak kerja sama. Karena saat ini dari 71 pengembang yang ada baru 14 yang difasilitasi.
“Meski ini adalah rumah subsidi, tapi kami tidak mengurangi kualitas dari bangunan ini. Tetap sesuai dengan petunjuk aturan yang ada,” katanya.
Di sisi lain, Sekda NTB Lalu Gita Aryadi mengatakan ketika dua tahun NTB dilanda pandemi Covid-19, bisnis properti mungkin tidak mati, melainkan hanya terhenti. Tetapi dari REI menyebutkan meskipun pada kondisi pandemi covid-19 dan ada ditimpa oleh gempa bumi pada 2018 kemarin, penjualan properti masih tetap berjalan.
“Saya awalnya berasumi bahwa bisnis properti redup selama dua tahun Covid-19, tetapi penjelasan REI tadi ada produksi 17 ribu dan 10 ribu di antaranya terjual, ini angka penjualan yang cukup berarti,” ungkapnya.
Sedangkan jika melihat sektor-sektor lain cukup terdampak tetapi dari laporan REI tersebut tentu menjadi kerja keras sehingga masyarakat yang membutuhkan rumah terfasilitasi dengan baik. Apalagi saat ini peminat untuk perumahan cukup banyak di tengah masyarakat, terutama untuk para PNS dan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
“Tren sekarang keluarga baru, kecenderungan mereka membeli rumah dengan mandiri. Ini merupakan peluang bagi pengusaha properti berjuang keras menyediakan rumah,” jelasnya. (dpi)