26.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaBank Sampah Mataram: Ajak Masyarakat Menabung dengan Sampah

Bank Sampah Mataram: Ajak Masyarakat Menabung dengan Sampah

Mataram (Inside Lombok) – Pengolahan sampah di Kota Mataram sudah mulai berjalan dengan baik. Bahkan sejumlah pengepul sampah skala besar sudah mulai menerima sampah dari Kota Mataram untuk diolah kembali.

Direktur Bank Sampah Mataram (BSM), Kamarudin mengatakan permintaan kerja sama untuk pengiriman sampah cukup banyak. Namun pihaknya belum mengakomodir karena biaya pengiriman yang cukup mahal.

“Kita belum mampu mengirim keluar. Karena paling tidak itu di atas 15 ton. Kalau kirim satu atau dua ton kita kalah cost atau ongkos,” katanya, Jumat (10/3) di Mataram.

Ia menerangkan, keberadaan BSM yang sudah dibentuk beberapa tahun lalu sebenarnya untuk mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah. Karena sampah yang sudah terpilah mudah untuk diolah kembali. Salah satunya, sampah organik atau yang bersumber dari rumah tangga dijadikan sebagai pakan maggot.

- Advertisement -

“Kita di sini kan untuk mengedukasi masyarakat untuk menabung. Bukan semata-semata untuk usaha. Mengajak masyarakat bisa menabung dengan sampah. Kita juga sama dengan bank pada umumnya yang memiliki rekening,” kata Kamarudin.

Ia menyebutkan, jumlah nasabah BSM baru 50 orang. Puluhan nasabah ini bersumber dari sekolah, perorangan dan kelompok-kelompok lainnya. Sampah yang dibawa ke BSM dijual dengan harga Rp2 ribu per kilogram dan masih campuran. “Kalau sekarang kita ini Rp2 ribu gelondongan,” ujarnya.

Saat ini pengiriman sampah plastik biasanya dilakukan sekali sebulan ke dua pengepul besar salah satunya di Kabupaten Lombok Timur. “Kalau sampah plastik yang kita kirim itu per bulan. Kadang kita kirim sesuai hasil pemilihan kadang 2 atau 2,5 ton,” katanya.

Ia mengatakan, TPS yang ada di Kota Mataram biasanya menabung sampah ke BSM masih dalam bentuk campuran. Sampah-sampah tersebut nantinya dipilah oleh petugas yang ada sesuai dengan jenisnya.

“Sesuai dengan jenisnya; botol sama botol, gelas sama gelas, ini sebanyak 15 jenis itu kita pisah,” terangnya. Sampah yang dikirim dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. “Kalau di Lombok Timur itu khusus kertas kresek yang bening, sama yang campuran, sandal, kertas semen,” tandas Kamarudin. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer