27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaBanyak Fenomena Orang Tersambar Petir, Ini Penjelasannya

Banyak Fenomena Orang Tersambar Petir, Ini Penjelasannya

Lombok Barat (Inside Lombok) – Beberapa fenomena orang tersambar petir terjadi di wilayah Pulau Lombok, Senin (27/3) kemarin. Antara lain dua peristiwa di Jerowaru, Lombok Timur, dan satu peristiwa di Praya Timur, Lombok Tengah. Ternyata, peristiwa petir menyambar orang yang tengah beraktivitas mungkin terjadi lantaran wilayah Pulau Lombok tengah dalam peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Peralihan musim yang terjadi di sebagian wilayah NTB itu rentan menimbulkan awan konvektif yang dapat menimbulkan petir. Sehingga masyarakat yang aktivitasnya lebih banyak di luar ruangan diimbau untuk lebih berhati-hati.

“Pertumbuhan awan konvektif yang dapat menimbulkan petir biasanya terjadi pada siang hingga sore hari,” jelas Prakirawan Iklim BMKG Kediri, Restu Patria Megantara saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa (28/03/2023).

Dia menjelaskan, terkait banyak korban yang tersambar petir di beberapa daerah di Pulau Lombok akhir-akhir ini, bisa jadi karena saat ada awan Cumulonimbus, para korban saat itu sedang berada di ruang terbuka. Sambaran petir diakui kerap menyasar objek yang paling menonjol.

“Misalnya dalam suatu daerah yang lapang, ada salah satu pohon yang tinggi, jika kita berteduh di bawahnya akan sangat berbahaya, karena berpotensi tersambar petir,” terang dia.

Karena ketika terjadi petir, lanjut Restu, khususnya yang bersumber dari awan Cumulonimbus dengan dasar awan yang cukup rendah dari permukaan bumi, maka petir di awan bermuatan negatif akan mencari sesuatu di permukaan bumi yang bermuatan positif. Untuk itu, masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan saat sedang hujan disertai petir perlu lebih berhati-hati.

“Segera masuk ke dalam bangunan jika sudah terlihat ada awan berwarna hitam gelap (awan Cumulonimbus). Hindari berteduh di bawah pohon yang menjulang tinggi sendiri. Karena bisa berpotensi terkena petir, dan kita yang berteduh di bawahnya juga akan terkena dampaknya,” pesan Restu. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer