Lombok Barat (Inside Lombok) – Banyak tenaga kesehatan (nakes) di Lombok Barat (Lobar) terkonfirmasi positif Covid-19. Kondisi tersebut turut menghambat upaya percepatan vaksinasi yang coba dilakukan.
Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid menyebut dari 1.600 nakes, sekitar 20 persen atau sebanyak 171 orang dinyatakan positif Covid-19. Terdapat dua puskesmas, yakni Puskesmas Perampuan dan Labuapi yang terpaksa aktivitas vaksinasinya terhenti sementara, lantaran hampir seluruh nakes-nya harus menjalani isolasi.
“Yang kena itu sebagian besar OTG (orang tanpa gejala), tapi kegiatan vaksinasi diusahakan tetap berjalan. Hanya dua puskesmas yang tidak melaksanakan kegiatan vaksin,” ujar Fauzan saat dikonfirmasi, Selasa (15/02/2022).
Lobar pun masuk dalam zona oranye dengan status PPKM level tiga terhitung sejak 14 Februari lalu. Di mana saat status PPKM Lobar ditetapkan pada level tiga, terdapat sekitar 852 orang yang masih isolasi.
Kondisi ini pun diakui Kapolres Lobar, AKBP Wirasto Adi Nugroho menjadi salah satu kendala dalam percepatan vaksinasi saat ini. Karena banyak nakes yang terpapar dan harus menjalani isolasi.
“Itu kendala dalam pelayanan vaksinasi. Namun kita coba atasi dengan memperbantukan nakes dari Polres, untuk kita terjunkan ke lokasi yang butuh percepatan vaksinasi,” paparnya.
Selain itu, Kapolres Lobar ini juga mengimbau agar masyarakat yang dosis vaksinasinya belum lengkap, agar segera mendatangi puskesmas terdekat untuk vaksin. Karena sejauh ini, stok vaksin Lobar pun, diakuinya masih aman dan cukup.
“Selain operasi yustisi untuk memperketat penerapan prokes (protokol kesehatan), kita juga akan terus melakukan percepatan vaksinasi. Masyarakat bisa segera mendatangi puskesmas terdekat, karena (stok) vaksin kita masih aman,” pungkasnya. (yud)
