Mataram (Inside Lombok) – Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan program Bappeda Zero Waste pada Jumat (11/01/2019). Program ini sebagai bentuk komitmen Bappeda untuk menyelesaikan dan mengurangi masalah sampah mulai dari lingkungan kantor.
“Itulah komitmen kami. Dengan jumlah 150 pegawai, artinya setiap kali rapat, sekali kegiatan, bisa jadi dalam sehari 500 botol plastik yang bisa kita kurangi sampahnya,” ujar Kepala Bappeda NTB, Ridwansyah, saat dimintai pendapatnya terkait Bappeda bebas sampah pada Jumat (11/01/2019).
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah, dalam sambutannya pada acara tersebut menjelaskan bahwa Zero Waste merupakan sesuatu yang mendasar dalam kehidupan. Ia berharap masyarakat NTB mulai menempatkan kesehatan sebagai prioritas dalam hidup.
“Ini merupakan kegiatan yang esensinya sangat penting untuk masa depan NTB. Di sini berkumpulnya orang-orang pintar, orang-orang berpendidikan. Jadi sangat tepat Bappeda menjadi pioner Zero Waste,” ujar Rohmi menyampaikan apresiasinya.
Rohmi jugga berharap supaya muncul tanggung jawab moral serta follow up yang jelas dari Bappeda setelah peluncuran program Zero Waste tersebut. Ia menekankan bahwa Zero Waste bukan sekedar masalah sarana prasarana pengolah sampah, melainkan mindset tentang kebersihan dan kesehatan yang menjadi prioritas utama.
“Mari kita rasakan membuang sampah sembarangan adalah seperti melakukan kejahatan besar. Bayangkan terurainya berapa lama (sampah tersebut. Red), apalagi jika masuk laut dan terlebih kita merupakan daerah pariwisata,” imbuh Rohmi.
Peluncuran program Zero Waste tersebut kemudian ditutup dengan penanaman pohon di lingkungan Bappeda oleh Wagub, Kepala Bappeda, Karo Humas dan Protokol Pemprov NTB.
