Lombok Barat (Inside Lombok) – Sekitar lima kapal pesiar dijadwalkan akan bersandar kurang lebih selama delapan jam di Pelabuhan Gili Mas, Lembar. Untuk menyambut tamu, pemerintah daerah pun diminta mampu menyuguhkan berbagai atraksi, hingga paket wisata yang bisa membuat wisatawan betah.
“Nanti tanggal 14 November kita akan mulai, lalu ada lagi bulan Desember. Sudah terjadwal, itu dari perusahaan yang beda-beda,” kata General Manager (GM) Pelindo Lembar, Baharuddin belum lama ini.
Diterangkan, kapal pesiar yang akan singgah ini disebutnya memiliki kapasitas rata-rata sekitar 1000-2500 penumpang. Pelindo Lembar sendiri sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata, Kadishub Provinsi, hingga Pemda Lobar untuk saling bersinergi dan terus berbenah.
Pembenahan yang dimaksud utamanya untuk memberi kesempatan bisa menampilkan produk-produk lokal unggulan, baik UMKM maupun berbagai atraksi budaya, hingga menyediakan paket wisata ke destinasi-destinasi unggulan yang ada. Agar kesempatan ini bisa juga menjadi awal kebangkitan pariwisata NTB pasca pandemi.
“Jadi orang yang datang itu betul-betul melihat ada perubahan-perubahan yang lebih menarik soal pengembangan pariwisata di Lombok,” terang Bahar. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jika kesan pertama mereka berkunjung di Lombok mengagumkan, ribuan wisatawan kapal pesiar itu akan kembali datang pada kesempatan yang lain, bahkan dengan membawa keluarga dan rekannya.
“Kami di pelabuhan juga bersinergi dengan Pemda, bagaimana ke depan membangun pariwisata NTB,” imbuhnya. Kesempatan ini pun kata dia perlu dimanfaatkan dengan baik, terlebih dengan adanya gelaran event internasional.
Pelindo Lembar sendiri disebut Bahar tengah intens berkolaborasi dengan operator kapal pesiar. Karena sesuai dengan regulasi, Pelabuhan Gili Mas merupakan salah satu pelabuhan tujuan yang sudah diberi izin untuk pelayanan kapal pesiar.
“Kita perlu cepat membuka akses ini, sehingga wisatawan yang datang melalui kapal pesiar bukan hanya ke daerah wisata yang melalui travelnya,” jelasnya. Namun dalam hal ini, lanjut Bahar, pemda juga perlu memberi akses bagi para wisatawan yang datang. Khususnya untuk bisa lebih mengenal kultur dan budaya di tiap kota/kabupaten dengan keunikan-keunikan yang dimiliki. (yud)