33.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaBelajar Tatap Muka di Lobar Digelar Terbatas

Belajar Tatap Muka di Lobar Digelar Terbatas

Situasi di SDN 1 Tanak Beak, Narmada, salah satu sekolah yang telah mengantongi izin. Senin (12/07/2021). (Inside Lomblk/Yudina Nujumul Qur’ani)

Lombok Barat (Inside Lombok) – Bupati Kabupaten Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid mengatakan, pemerintah daerah telah mengeluarkan izin belajar tatap muka untuk sekolah di Lobar dengan pembatasan.

“Izin itu diberikan untuk sekolah yang sudah siap dengan sarana dan prasarana yang sesuai protokol Covid-19,”kata Fauzan, Senin (12/7/2021) di Narmada.

Dijelaskan, rekomendasi untuk belajar tatap muka di tahun ajaran baru ini sejatinya sudah lama dikeluarkan. Bahkan jauh sebelum keluarnya Surat Edaran (SE) terbaru mengenai izin belajar tatap muka dari Kementerian Pendidikan maupun dari Gubernur NTB.

“Kalau sekolah, kita memang sebelum SE Menteri dan Gubernur yang baru, saya sudah mengizinkan itu (sekolah dibuka) dan itu belum kita cabut,”ujarnya.

“Sambil berjalan, kita akan evaluasi lagi itu. Yang pasti kita sangat ketat dalam Prokesnya” sambungnya.

Dalam pembelajaran terbatas ini, siswa hanya boleh masuk sekolah dua kali dalam seminggu. Selain itu, belajar juga dilakukan selama empat jam tanpa ada keluar main. Itu pun diterapkan dengan sistem shift.

“Ini untuk semua sekolah yang sudah siap dan sudah kita tunjuk, itu ada daftarnya yang kita izinkan itu” bebernya.

Terpisah, Kepala SDN 1 Tanak Beak, Narmada, Hj. Prayatna mengatakan, SDN 1 Tanak Bedak menjadi salah satu sekolah di Lobar yang boleh melaksanakan belajar tatap muka.

Hal itu disyukuri karena selama setahun ini para murid belajar dari rumah dan itu dinilai kurang efektif.

“Memang waktu rapat yang pertama kita disuruh hanya kelas V saja yang boleh tatap muka. Tapi kemarin ada lagi pemberitahuan untuk tatap muka secara keseluruhan dengan sistem terbatas,”terangnya.

Namun, pihaknya mengaku masih kebingungan karena masih simpang siurnya informasi. Bahkan mereka kebingungan dengan sistem terbatas yang dimaksudkan. Karena masih minimnya informasi dan sosialisasi dari Dikbud Lobar sendiri.

“Sistem terbatasnya ini yang belum kita dijelaskan bagaimana, makanya besok pagi kita akan ada rapat teknis soal itu” beber dia.

Bahkan hari ini pun para murid di SD itu sudah mulai masuk namun hanya dua jam di sekolah. Apalagi para orang tua sudah tidak sabar melihat anaknya bisa bersekolah dengan normal kembali.

“Malah orang tuanya yang nyuruh anaknya sekolah dan antusias mengantar ke sekolah” tutur dia.

Antusias para peserta didik untuk bisa kembali ke sekolah pun terlihat dari peningkatan jumlah murid baru di sekolah itu, yakni 33 orang. Dan itu diakui Prayatna, mengalami peningkatan jika dibanding dengan tahun lalu pada masa awal pandemi. Sehingga pihaknya mengaku siap bila belajar tatap muka bisa seterusnya dijalankan.

“Ada peningkatan, dari tahun lalu 23, tahun ini jadi 33 dan total keseluruhan 158” tandasnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer