25.9 C
Mataram
Kamis, 24 April 2025
BerandaBerita UtamaBelasan Ribu Anak di Loteng Putus Sekolah, Nikah Dini Jadi Salah Satu...

Belasan Ribu Anak di Loteng Putus Sekolah, Nikah Dini Jadi Salah Satu Penyebab

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Angka putus sekolah di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 14 ribu lebih. Angka putus sekolah disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya karena banyak siswa yang menikah dini dan tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Loteng, Lalu Hilim mengatakan terkait dengan tingginya angka putus sekolah (APS) ini sudah dikoordinasikan dengan sejumlah OPD terkait. Terutama untuk melakukan pendataan detail dan penanganan terhadap anak putus sekolah.

“Ada juga anak yang tidak melanjutkan sekolah, ada juga anak yang drop out karena alasan tertentu mereka keluar dari sekolah,” katanya, Selasa (8/4) di Praya. Menurutnya, anak-anak di Loteng yang putus sekolah artinya mereka tidak melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. “Tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya misalnya setelah lulus SD tidak melanjutkan ke SMP. Ada juga yang setelah lulus SMP tidak melanjutkan ke jenjang SMA,” katanya.

Menurut data yang diterima Dinas Pendidikan bahwa alasan anak putus sekolah itu rata-rata karena nikah dini. “Setelah kami turun lapangan rata-rata anak putus sekolah di lapangan itu karena pernikahan dini dan beberapa faktor lainnya,” kata Hilim.

Pihaknya pun berencana memperbanyak pendidikan non formal atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) supaya anak putus sekolah bisa mendapat pendidikan paket A, B dan C. “Kita juga akan koordinasikan dengan Pemerintah Desa supaya mereka juga berperan karena anak-anak yang putus sekolah ini kan adanya di desa. Supaya mereka yang sudah putus sekolah ini bisa tetap bekerja dan bisa tetap belajar,” tegasnya.

Menurutnya, semua pihak harus ikut serta mencarikan solusi terhadap angka putus sekolah, jenjang pendidikan SDN dan SMP di kelola Dinas Pendidikan Kabupaten, Sementara untuk jenjang SMA dikelola oleh Pemerintah Provinsi. “Jadi porsi kami di Pemda Loteng yakni menangani pendidik TK, SD dan SMP,” tandasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer