27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaBenahi Produk, Pedagang Suvenir di Mataram Harapkan Buah Manis MotoGP

Benahi Produk, Pedagang Suvenir di Mataram Harapkan Buah Manis MotoGP

Mataram (Inside Lombok) – Pelaku usaha suvenir di Pasar Seni Sayang-Sayang mulai mempersiapkan barang dagangan menjelang event MotoGP Maret mendatang. Hal ini sebagai salah satu upaya agar lapak suvenirnya ramai dikunjungi.

Salah seorang pedagang suvenir di Pasar Seni Sayang-Sayang, H. Hamdan mengatakan saat ini kunjungan wisatawan ke salah satu pusat oleh-oleh khas Lombok ini masih sepi. Hal ini dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk berbenah menjelang event MotoGP nanti.

“Barang-barang baru mulai kita stok. Pada saat mereka datang, banyak melihat koleksi kita yang baru. Barang-barang kecil yang banyak diminati. Tempat perhiasan, tempat buah,” katanya.

Melihat pada event world superbike (WSBK) tahun lalu, sudah mulai ada kunjungan ke pasar seni. Sehingga momen MotoGP mendatang, akan dimanfaatkan untuk bisa menaikkan omzet. “Ada yang datang. Ada pihaknya yang kesini dari Turki. Banyak yang datang kesini,” katanya.

Selain melalui offline, penjualan juga dilakukan melalui online. Penjualan melalui sistem digital ini bisa meningkatkan omzet yang diperoleh. “Ada teman juga yang maju jualannya gara-gara itu. Disini semuanya sudah bisa menggunakan itu. Dulu ada pengarahannya,” ujar H. Hamdan.

Selama ini, untuk wisatawan domestik lebih banyak yang datang langsung ke lapak untuk memilih barang yang diinginkan. “Saya tetap jual secara online, sebagian. Kalau yang luar negeri masih sepi dan kalau yang lokal pada datang langsung,” ungkapnya.

Pada triwulan pertama tahun 2022 ini, para pelaku usaha suvenir mengharapkan event MotoGP mendatang bisa memberikan dampak terhadap usahanya. “Kalau sekarang sih masih sepi. Harapannya mudahan ramai pada MotoGP nanti itu,” katanya.

Ia menyebutkan, semua jenis suvenir disiapkan seperti gelang, kalung, ketak dan lainnya. Namun pada awal tahun ini dirinya mengeluhkan sepinya kunjungan wisatawan sehingga mengharapkan agar ada bantuan pemerintah daerah dalam mempromosikan salah satu pusat oleh-oleh khas daerah tersebut.

“Saat ini kunjungannya masih sepi. Kita berharap pemerintah bantu promosikan ini di pasar seni,” harapnya.

Ia membandingkan, sebelum pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan cukup ramai yaitu mencapai 20 bis. Karena pelaku usaha menjalin Kerjasama dengan pelaku usaha travel. “Ada dari Jakarta, Bali juga ada kan ada langganan. Luar negeri masih sepi. Kalau sekarang sepi ya,” keluhnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer