Mataram (Inside Lombok) – Pelaksanaan Operasi Yustisi (Rapid Test Antigen) telah dilaksanakan pada Sabtu (16/01/2021) lalu. Kegiatan yang dilakukan di Lombok Epicentrum Mall itu merupakan kolaborasi Polresta Mataram bersama dengan TNI, RSUD Kota Mataram, Satpol PP dan RSUD Kota.
Di mana kegiatan ini adalah merupakan pelayanan gratis kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk mendukung pemerintah dalam menekan angka penyebaran covid di NTB.Seluruh proses berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Tanpa ada unsur paksaan dalam bentuk apapun.
Jumlah partisipan sukarela sebanyak 30 orang, melebihi target yang diperkirakan hanya 25 orang saja. Terdiri dari pihak manajeman LEM, tenants, petugas dan pengunjung.
Dari hasil laporan RSUD Kota Mataram, seluruhnya dipastikan negatif Covid-19. Hal ini berbanding terbalik dengan pemberitaan hoaks yang banyak beredar. Seperti hoaks tentang paksaan yang dilakukan pihak LEM agar pengunjung melakukan tes antigen.
Tidak ada lonjakan klaster baru dari pengunjung LEM dan berita miring lainnya. Dapat dipastikan itu merupakan pemberitaan bohong yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Saya harap masyarakat bisa aware dengan pemberitaan yang beredar di media sosial, ” kata General Manager LEM Salim Abdad dalam siaran tertulis yang diterima Inside Lombok, Kamis (21/01/2021).
Ia berharap masyarakat tidak mudah percaya pada hoaks yang beredar.
Pelaksanaan rapid antigen gratis di pusat perbelanjaan kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan.
LEM sebagai lokasi percontohan bertujuan mengedukasi dan sosialisasi kepada pengunjung. Guna mengurangi stigma negatif prosesi rapid antigen yang banyak ditakuti masyarakat.
“Sekian ribu pengunjung jadi teredukasi. Bahwa rapid antigen ini sebenarnya tidak seseram yang dibayangkan,” ujarnya.
Dapat dipastikan bahwa kunjungan ke LEM tak perlu menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab. Cukup dengan menggunakan masker, mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan, serta pengecekan suhu tubuh di kedua lokasi pintu masuk. Seluruh titik tanda physical distancing juga terjaga dengan baik dan mudah dibaca.
Sejumlah sekuriti dari Tim Pengawas Pelaksana Protokol Kesehatan berkeliling memastikan pengunjung tak mengabaikan aturan tersebut.
“Kami juga membentuk tim Duty Manager di luar jam kantor untuk tetap melakukan pengawasan di sekitar lokasi LEM,” ungkapnya.
Ia memastikan konsistensi penyemprotan di seluruh sudut dan lokasi. Mulai dari kawasan tenant, masjid, toilet, lift, escalator, dan seluruh sarana pengunjung.
“Walau kita berada di zona warna apapun, penyemprotan desinfektan tetap dilakukan sebagai upaya pencegahan,” sambungnya.
Bisa disimpulkan penerapan protokol kesehatan Covid-19 selalu dijalankan oleh pihak LEM. Untuk itu masyarakat diharapkan tak perlu lagi takut berkunjung ke pusat perbelanjaan terbesar di NTB ini.
Selain sebagai lokasi hiburan, aktivitas kunjungan di LEM juga mampu menggairahkan perekonomian di NTB. Dengannya perputaran uang dan kinerja karyawan bisa segera pulih pasca terdampak korona.
Cok Istri Suardhiani, salah satu pengunjung mengapresiasi upaya yang dilakukan pihak LEM. Membuatnya tak merasa takut saat berkunjung. Dari pintu masuk sudah terlihat seluruh penerapan protokolnya.
“Jadi kita tidak khawatir,” ujarnya.