Lombok Tengah (Inside Lombok) – Keberadaan Embung Bidadari di Dusun Jembe, Desa Saba Lombok Tengah (Loteng) membawa berkah tersendiri bagi warga sekitar. Pasalnya, tempat tersebut ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah di Lombok hingga warga sekitar mendapat peluang untuk berjualan di tempat tersebut.
Salah satu pedagang di Embung Bidadari, Inak Ilmi mengaku sebelum ada keramaian di sekitar dusunnya itu ia sehari-hari membuat anyaman cetak (anyaman dengan bahan rotan) untuk dijual ke pengepul. Penghasilannya pun tidak seberapa.
“Iya kita buat cetak sebelum keramaian ada, sehari hanya dapat satu cetak dijual seharga Rp20 ribu lumayan,” katanya saat ditemui di lokasi embung.
Ramainya orang yang berkunjung ke Dusun Jembe untuk melihat Embung Bidadari pun membuka peluang usaha baru bagi dirinya dan para pedagang lain. Melihat peluang itu, Inak Ilmi mengumpulkan modal bersama temannya untuk membuat warung kecil-kecilan.
“Karena ada keramaian di sini (Embung Bidadari, Red) saya dan teman saya berencana jualan dengan urunan sama-sama Rp250 ribu untuk modal awal,” ungkapnya.
Inak Ilmi menuturkan, dari modal yang terkumpul sebanyak Rp500 ribu itu ia dan temannya memutar modal dan menjual berbagai macam makanan ringan seperti kudapan, pisang goreng, kopi dan nasi bungkus mulai dari pagi sampai sore.
“Alhamdulillah kalau hari biasa dapat Rp700-800 per hari. Kalau hari ramai seperti Jumat, Sabtu dan Minggu, pernah dapat satu juta sehari,” tuturnya.
Senada, Supiani juga mendapat berkah dari keramaian dan membawa dagangannya dekat dengan lokasi kolam Embung Bidadari. Meski ramai, ia tidak mengambil keuntungan lebih dengan menaikkan harga barang yang ia jual.
“Kita jual seperti harga biasa, kalau pisang goreng Rp1000, air mineral Rp3 ribu seperti biasa. Alhamdulillah ada saja rizki kita,” ujarnya mengucapkan rasa syukur. (fhr)