Mataram (Inside Lombok) – Provinsi NTB saat ini memiliki beberapa sirkuit untuk menunjang event balapan. Mulai dari Sirkuit Mandalika yang telah sukses menyelenggarakan seri balap seperti MotoGP, World Superbike (WSBK) dan lain-lain. Serta beberapa sirkuit motocross seperti di Samota, eks Bandara Selaparang, dan Desa Lantan Lombok Tengah. Banyaknya sirkuit itu pun diharapkan mendorong lahirnya pembalap asal NTB yang mampu menembus kejuaraan dunia.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB, Lalu Herman Mahaputra, menerangkan saat ini pihaknya mengelola beberapa sirkuit yang ada di NTB. Antara lain sirkuit motocross di Samota dan eks Bandara Selaparang. “Kalau IMI yang jelas setelah race ini (seri MXGP Lombok, Red) berakhir tentunya sirkuit ini baik Selaparang maupun Samota akan diambil alih IMI untuk maintenance,” ujarnya.
Ia mengatakan, keberadaan sirkuit di NTB yang sudah sukses menjadi tuan rumah MXGP maupun MotoGP diharapkan bisa melahirkan pembalap baru. “Saya sebagai ketua IMI dan Pak Bambang Ketua Umum berpesan bahwa NTB harus melahirkan pembalap-pembalap yang berskala banyak, dan mampu berbicara banyak di (level) internasional,” ujarnya.
dr. Jack, sapaan akrabnya, mengatakan selain target bisa melahirkan pembalap, keberadaan sirkuit yang ada di tiga kabupaten dan kota di NTB menjadikan provinsi ini sebagai barometer otomotif. “NTB menjadi barometer otomotif dan alhamdulillah terlaksana,” tegasnya.
Sementara itu, Komandan lapangan MXGP Indonesia, Ridwan Syah mengatakan ke depan NTB akan membuat sekolah khusus untuk para pembalap. Rencana ini untuk mendukung keberadaan sirkuit yang ada di NTB sehingga memudahkan untuk proses latihan. “Akan ada sekolah latihan untuk para pembalap. Karena Gubernur akan serahkan sirkuit ini ke IMI,” katanya.
Khusus untuk Sirkuit MXGP Samota, kata Ridwan, pemerintah kabupaten setempat akan melantik pengurus teknis agar pengelolaannya bisa lebih maksimal. Karena lahan sirkuit Samota sudah menjadi aset pemerintah daerah setempat. “Itu nanti ada unit pelaksana teknis ya atau UPT. Kalau sudah ada pengelolanya, akan dijadikan sebagai destinasi sport tourism,” katanya.
Ia mengakui, lintasan sirkuit MXGP Samota sangat sulit dan tidak cocok jika digunakan untuk pemula. Namun untuk mendukung latihan para pemula, akan dibuatkan sirkuit lain untuk anak-anak. “Kalau di Selaparang ini akan tetap dipelihara dan akan dipakai untuk tingkat nasional,” katanya. (azm)