Mataram (Inside Lombok) – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat Achris Sarwani, mengatakan penerbangan maskapai AirAsia rute Perth, Australia ke Pulau Lombok sudah memberikan dampak positif terhadap kunjungan wisatawan asing.
Dalam pertemuan rutin dengan wartawan di Mataram, Jumat, dia menyebutkan, salah satu usaha yang paling merasakan dampak penerbangan internasional AirAsia itu adalah perhotelan, khususnya di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, yang sebelumnya sepi setelah gempa Bumi 2018.
“Hotel-hotel di Senggigi sudah merasakan dampak positifnya. Itu berdasarkan hasil survei dunia usaha yang kami lakukan beberapa minggu lalu,” katanya.
Hasil survei, kata dia, para pengelola hotel di Senggigi, sudah kembali mempekerjakan karyawan yang sebelumnya diistirahatkan sementara karena sepinya wisatawan setelah gempa bumi pada pertengahan 2018.
Ia berkata, sektor transportasi darat di Senggigi, juga merasakan dampak positif penerbangan AirAsia dari Pert, Australia, ke Lombok dan sebaliknya.
Juga baca: NTB tawarkan diskon 30 persen pariwisata
“AirAsia memberikan dampak berupa banyaknya tamu asing yang menginap di Senggigi. Mereka tentu butuh transportasi darat untuk bepergian,” ucapnya pula.
Maskapai AirAsia, resmi mengoperasikan rute penerbangan yang menghubungkan Pulau Lombok, NTB, dengan Perth, Australia.
Maskapai berbiaya murah itu mendaratkan pesawat perdananya di Bandara Internasional Lombok, di Kabupaten Lombok Tengah, Minggu malam (9/6/2019).
Data Badan Pusat Statistik NTB, tercatat jumlah turis asing yang mendarat di Bandara Internasional Lombok pada Juni sebanyak 6.155 orang. Angka tersebut meningkat signifikan dibanding data pada Mei 2019 sebanyak 2.841 orang wisatawan asing.
Sebanyak 6.155 turis asing yang datang melalui Bandara Internasional Lombok pada Juni 2019, terdiri atas warga Australia sebanyak 1.478 orang, Malaysia 867 orang, China 518 orang, dan Inggris sebanyak 406 orang.
Selain itu, wisatawan asing asal Jerman sebanyak 277 orang, Singapura 256 orang, Prancis 239 orang, Amerika Serikat 149 orang, Jepang 77 orang, dan negara-negara lain 1.888 orang. (Ant)