Mataram (Inside Lombok) – Kolam renang menjadi salah satu tujuan wisata yang banyak dikunjungi, terutama untuk kumpul keluarga. Apalagi banyak pengelola kolam renang menyediakan tiket dengan harga murah dan terjangkau.
Tak anyal, kolam renang dengan tiket murah sukses menarik minat masyarakat. Terlebih selama ini pergi berenang identik dengan kolam renang dengan kisaran harga tiket puluhan ribu rupiah seperti di waterboom atau kolam renang hotel.
Siapa sangka, bisnis kolam renang dengan tiket murah mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta. Terutama dengan harga tiket masuk yang hanya berkisaran mulai dari Rp5-10 ribu per orangnya. Dari sekian banyak kolam renang tiket murah yang bermunculan, salah satu yang sukses menarik perhatian masyarakat adalah Kolam Renang Cantika yang berada di pinggiran Kota Mataram.
“Bisnis ini baru ada 1,5 tahun, awal-awal buka itu di awal pandemi kemarin. Cukup menjanjikan bisnis ini, kalau tidak ya tidak mungkin kita bisa tetap buka,” ujar Pengelola Kolam Renang Cantika, Ria Fitriani kepada Inside Lombok saat ditemui, Rabu (26/1).
Menurutnya, menjajal bisnis kolam renang memang tidaklah mudah. Apalagi konsep yang ditawarkan adalah dengan memberi tiket murah, untuk kolam dengan fasilitas yang tidak kalah jauh dengan kolam renang dengan tiket lebih mahal.
Meskipun lokasinya berada di tengah pemukiman warga, pengunjungnya kolam renang tersebut cukup banyak. “Alhamdulillah banyak pengunjungnya, terutama yang anak-anak sekolah. Ada juga dari keluarga juga yang datang,” terangnya.
Pada hari biasa dengan tarif Rp5 ribu baik untuk anak-anak dan dewasa, jumlah pengunjung bisa mencapai 100-200 orang. Lain halnya di kondisi hari libur dengan tarif Rp5 ribu untuk anak-anak dan Rp10 ribu untuk dewasa, pengunjung bisa mencapai 500 orang.
Dari banyaknya pengunjung yang datang ke kolam renang murah, Ria bisa mendapat keuntungan hingga puluhan juta rupiah dalam kondisi normal. Artinya dengan tidak ada pembatasan operasional dari pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
“Kemarin sempat turun kondisinya, berapa karyawan saya rumahkan tapi sekarang dari akhir tahun 2021 kemarin mulai normal kembali. Alhamdulilah banyak untungnya ada sekitar kurang lebih puluhan juta (per bulan), tapi itu belum biaya yang lainnya,” terangnya.
Dari keuntungan itu, ia harus membayar upah delapan orang karyawan dari penjaga kolam, tukang parkir dan pedagang di dalam area kolam. Kemudian perawatan kolam renang serta biaya operasional lainnya seperti listrik juga menjadi beban pengeluaran.
Di sisi lain, bisnis kolam renang dengan harga murah diakui cukup menjamur saat ini. Bahkan ada yang menawarkan harga tiket lebih murah hingga Rp2 ribu per orang. Kendati demikian, Ria menyambut baik kondisi tersebut sebagai tantangan untuk terus meningkatkan kualitas usaha demi persaingan bisnis yang sehat.
“Iya menjamur sekarang ada di mana-mana, tapi tidak jadi masalah. Rezeki sudah ada yang atur, yang penting kita bisa bertahan saja,” tandasnya. (dpi)