Mataram, 18/3 (Inside Lombok) – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk kegiatan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2021.
“Anggaran yang kita siapkan tahun ini, dua kali lipat dengan anggaran tahun sebelumnya sekitar Rp500 juta. Alasannya, karena formasi CPNS yang kita ajukan juga dua kali lipat yakni sebanyak 400 formasi,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar itu antara lain akan digunakan untuk sewa gedung, sewa perangkat computer assisted test (CAT) bekerja sama dengan SMK 3 Mataram, serta untuk makan minum petugas.
“Sementara untuk fasilitas pencegahan COVID-19 di lokasi tes, kita didukung oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti dari Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” katanya.
Lebih jauh Nelly mengatakan, dari 400 formasi CPNS 2021 yang diajukan itu tidak ada kuota untuk formasi guru sebab formasi guru dialihkan ke pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Karena itu, rekrutmen CPNS Tahun 2021 khusus untuk kuota formasi tenaga kesehatan dan tenaga teknis lainnya. Kuota sekitar 400 formasi rekrutmen CPNS ini lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Formasi CPNS 2021 mencapai 400 karena merupakan akulumasi dengan Tahun 2020. Tahun 2020, kita tidak dapat formasi CPNS karena pandemi COVID-19, jadi diakumulasi tahun ini,” katanya.
Namun demikian, lanjutnya, informasi resmi berapa kuota formasi final yang akan disetujui sejauh ini belum turun, termasuk rencana tahapan rekrutmen CPNS Tahun 2021.
“Biasanya pelaksanaan rekrutmen CPNS dimulai April, dan surat resmi kami terima mulai Maret. Tapi sampai sekarang belum ada informasi resmi, jadi kita tunggu saja seperti apa teknis rekrutmen ke depan,” katanya.
Sementara untuk kebutuhan tenaga teknis, kata dia, rata-rata sekarang dibutuhkan tenaga untuk operator dan teknisi komputer. Apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini berbagai program kegiatan dari pemerintah menggunakan aplikasi dalam jaringan (daring).
“Terkait dengan itu kebutuhan terhadap tenaga operator juga menjadi prioritas, namun kebutuhan itu akan dipenuhi secara bertahap,” demikian Baiq Nelly Kusumawati . (Ant)