Mataram (Inside Lombok) – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan ruang khusus peserta tes seleksi kompetensi bidang (SKB) calon pegawai negeri sipil (CPNS) rekrutmen formasi 2019 yang reaktif COVID-19.
“Peserta yang memiliki hasil tes cepat COVID-19 reaktif tetap boleh mengikuti tes SKB, namun di ruangan khusus yang kami siapkan,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Kamis.
Dia mengatakan peserta dengan hasil tes cepat COVID-19 reaktif itu akan dijadikan satu ruangan dengan peserta yang terindikasi pada hari H pelaksanaan tes memiliki suhu tubuh 37,5 derajat celsius.
“Jadi ada dua ruang tes yang kita siapkan, satu untuk peserta dengan kondisi sehat dan normal, satu ruangan untuk peserta yang reaktif, positif serta memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat,” ujarnya.
Karena itulah, lanjut Nelly, sebanyak 619 orang peserta tes SKB CPNS formasi 2019, diwajibkan melakukan tes cepat COVID-19. Tujuannya agar bisa memetakan peserta yang reaktif dan nonreaktif COVID-19.
“Dengan demikian, kita bisa tahu ke ruang mana peserta akan diarahkan untuk mengikuti tes,” katanya.
Ia mengatakan tes cepat COVID-19 dilaksanakan tiga hari sebelum pelaksanaan tes SKB yang dijadwalkan September hingga awal Oktober 2020.
Dalam pelaksanaan tes cepat tersebut, BKPSDM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Mataram, dan akan diberikan pelayanan secara gratis bagi warga yang berdomisili Kota Mataram.
“Untuk tempat dan kapan pelaksanaanya akan dijadwalkan oleh pihak Dinas Kesehatan,” katanya.
Dalam pelaksanaan tes SKB CPNS tersebut, pihaknya menerapkan protokol COVID-19 secara ketat, sesuai dengan arahan BKN Regional X Denpasar, seperti menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung wajah yang dibawa sendiri oleh peserta.
“Perlengkapan protokol COVID-19 dibawa sendiri oleh peserta, karena kita tidak menyiapkan kecuali masker untuk peserta yang lupa membawa,” katanya.
Selain itu, tambahnya, ketentuan menjaga jarak mengharuskan semua daerah menambah waktu pelaksanaan tes dari rencana tiga hari menjadi enam hari dengan mengurangi jumlah peserta dalam setiap ruangan.
Misalnya, satu ruangan kapasitasnya 50 orang dikurangi menjadi 20 hingga 25 orang.
“Kedatangan peserta juga diminta lebih awal yakni satu jam sebelum kegiatan tes dimulai, sebab harus dilakukan beberapa tahapan antara lain tandatangan dengan ‘barcode’ sebab tidak ada tandatangan manual,” katanya.
Ia mengatakan jumlah peserta CPNS Kota Mataram yang akan mengikuti tes SKB sebanyak 619 orang untuk formasi guru, tenaga kesehatan, dan teknis.
“Dari 619 orang itu, 19 orang yang berasal dari luar daerah akan mengikuti tes SKB di UPT masing-masing daerah. Mereka akan merebut 275 formasi yang ada. Meliputi formasi guru tercatat sebanyak 177, tenaga kesehatan 76 dan tenaga teknis 22,” katanya. (Ant)