Lombok Timur (Inside Lombok) – Budidaya lebah trigona saat ini telah mulai berkembang ke di wilayah. Hasil produksinya pun menjadi salah sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan bagi masyarakat.
Lebah trigona sendiri masih satu spesies dengan lebah pada umumnya, dan merupakan salah satu genus lebah tanpa sengat. Saat ini jenis lebah penghasil madu tersebut tengah ramai dibudidayakan masyarakat untuk menambah pundi rezeki.
Salah seorang pembudidaya lebah trigona asal Desa Lendang Nangka Utara, Junaidi Saputra mengaku telah mulai menggeluti usaha budidaya trigonanya sejak 2015 silam dengan 15 koloni lebah trigona. Kini Junaidi telah memiliki 40 koloni lebih lebah trigona dan sudah merasakan manisnya uang hasil budidayanya sendiri.
Meski sejak 2019 ia sempat terkendala mengurusi budidayanya trigonanya lantaran kesibukan di luar daerah, kini Junaidi lanjut melakoni usaha itu. “Tahun 2021 saya mulai lagi mencobanya dan masih bertahan sampai saat ini,” tuturnya pada Inside Lombok, Kamis (27/07/2023).
Awal Junaidi menggeluti budidaya lebah trigona ketika ia ia mengunjungi lokasi budidaya temannya, sehingga ikut terpikat dan membeli empat koloni lebah di sana. Seiring waktu, budidayanya pun terus berkembang.
“Dulu masih sedikit koloni yang saya punya, tapi saya bekerjasama dengan masyarakat sekitar dan pengusaha bambu, apabila mereka menemukan sarang trigona maka saya yang akan membelinya,” terangnya.
Selain menambah koloni lebah trigonanya dari hasil budidaya, Junaidi juga rajin membeli dari masyarakat sekitar dan pengusaha bambu. Harga per koloni lebah trigona sendiri antara Rp25-50 ribu, tergantung besar sarang yang didapatkan.
“Kalau panen madu biasanya maksimal 6 bulan, tapi saya biasanya panen per 3 bulan sekali,” ceritanya. Harga jual madu lebah trigona sendiri di pasaran tergantung ukuran botol. Di mana botol yang berukuran 150 mililiter seharga Rp50 ribu, 450 mililiter Rp150 ribu, dan 600 mililiter dijual seharga Rp200 ribu.
“Dalam sekali panen saja kita sudah dapat jutaan rupiah dari hasil penjualan madu trigona ini,” pungkasnya. (den)