28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaBukan Cuma Pokdarwis, Pelatihan Pariwisata Perlu Menyentuh Pengelola Langsung

Bukan Cuma Pokdarwis, Pelatihan Pariwisata Perlu Menyentuh Pengelola Langsung

Lombok Barat (Inside Lombok) – Masuknya Desa Wisata Buwun Sejati, Kecamatan Narmada menjadi lima besar desa wisata rintisan dalam ADWI 2022 memunculkan harapan dari para pengelola wisata di sana. Terutama agar mereka lebih diperhatikan dan diberikan bekal untuk bisa meningkatkan kualitas SDM guna mengembangkan pariwisata.

Tidak bisa dipungkiri juga, setelah mengikuti ADWI, wisata Aik Nyet yang ada di Buwun Sejati kian dikenal oleh masyarakat luas. Dampaknya pun cukup baik dirasakan oleh masyarakat Dusun Aik Nyet sendiri.

“Kalau dampak bagi masyarakat setempat, khususnya yang di Dusun Aik Nyet sangat bagus. Karena angka kunjungan ke tempat kami makin banyak,” ungkap ketua pengelola wisata Aik Nyet, Juin Nurul Azmin saat dikonfirmasi Selasa (08/11/2022).

Bahkan, peningkatan kunjungan ke wisata Aik Nyet tersebut diakuinya mencapai 15 hingga 20 persen. Di mana bila dirata-ratakan, kunjungan wisatawan per harinya bisa mencapai 1.500 sampai 2.000 orang. Kondisi itu pun bisa berdampak langsung terhadap masyarakat setempat.

“Hampir 90 persen masyarakat di sini (Dusun Aik Nyet) merasakan dampak yang positif,” imbuhnya. Para anak muda yang rata-rata pendidikan mereka sebagian besar hanya lulusan SD pun turut terlibat dalam mengelola wisata. Sehingga bisa mengurangi angka pengangguran.

“Teman-teman muda di sini hampir semuanya ndak ada yang nganggur. Mereka saya bagi jadi empat unit, ada yang di tiketing, ada yang parkir, keamanan dan kebersihan,” papar Juin.

Namun, pihaknya menyayangkan masih minimnya bimbingan dan pelatihan dari pemerintah yang seharusnya bisa menyentuh langsung pengelola pariwisata. Guna dapat meningkatkan SDM mereka untuk dapat terus menggali berbagai potensi yang ada. Karena sejauh ini, pelatihan yang mereka dapat justru datang dari pihak swasta.

“Yang dari Pemerintah sering diadakan pelatihan, cuma sentuhannya masih Pokdarwis. Belum ada yang menyentuh langsung ke pengelola wisata,” tutur dia.

Padahal, kata dia, peningkatan kapasitas di bidang SDM sangat dibutuhkan oleh pengelola wisata. Terlebih, Juin menyebut, wisata Aik Nyet saat ini sangat kekurangan pramuwisata lokal. Sementara, pengembangan pariwisata harus bisa berkelanjutan.

“Karena teman-teman di sini sekitar 65 persennya itu ndak lulus SD. Jadi agak ada kesusahan untuk mengubah mindset mereka,” terangnya.

Jika, kapasitas SDM tidak terus ditingkatkan, ia khawatir nantinya potensi pariwisata yang ada justru tidak bisa terkelola dengan baik.

“Apalagi Buwun Sejati ini kaya akan potensi, jadi yang kita butuhkan juga action dari teman-teman desa. Untuk paling tidak pembuatan paket-paket tour desa, trus pengenalan tentang agrowisata mungkin,” harapnya.

Hal itu dirasa perlu untuk memantik minat pengunjung ke depannya. Terlebih, Menparekraf RI, Sandiaga Uno pun mengaku terkesima dengan bentangan sawah yang luas dan potensi ketahanan pangan di Buwun Sejati. Ketika Sandiaga saat itu turun langsung dalam penilaian ADWI, beberapa waktu lalu.

“Kalau ada paket wisata kan bisa jadi cara untuk mengembangakan potensi desa. Dan memberikan manfaat ke masyarakat banyak,” tandasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer