Lombok Timur (Inside Lombok) – Bupati Lombok Timur (Lotim), H. M. Sukiman Azmy menyesalkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang realisasi belanja maupun pendapatannya di bawah 50 persen hingga berakhirnya triwulan ketiga tahun 2022. Sehingga ia menargetkan hingga akhir tahun realisasi APBD Lombok Timur minimal harus berada pada angka 97 persen.
“Ada lima OPD yang realisasi belanjanya di bawah 50 persen dan 11 OPD yang realisasi PAD-nya di bawah 50 persen,” sebutnya saat rapat evaluasi triwulan III.
Dalam kesempatan itu ia juga meminta kesanggupan para OPD yang hadir untuk bisa merealisasikan target APBD pada akhir tahun. Serta meminta para pimpinan OPD itu dapat lebih memprogresifkan realisasinya.
“Kami minta agar semua OPD bisa mempelajari, mengkoordinasikan , serta melakukan upaya meningkatkan realisasi APBD 2022,” tegasnya.
Selain itu Sukiman menekankan pada persiapan APBD 2023 agar KUA PPS segera disampaikan. Apalagi pagu anggaran untuk tahun 2023, khususnya dana transfer dari Pemerintah Pusat sudah jelas.
“Kami juga harap agar KUA PPAS untuk APBD 2023 dapat segera disampaikan untuk dibahas bersama DPRD Lotim,” ucapnya.
Sementara itu Plh. Sekretaris Daerah, Hj. Baiq Miftahul Wasli menyampaikan realisasi APBD 2022 pada triwulan III dari sisi pendapatan ada di posisi 69,65 persen dengan PAD 51,93 persen, pendapatan transfer sekitar 73,58 persen serta pendapatan lain-lain yang sah adalah 34,09 persen.
Sementara itu dari sisi belanja berada pada angka 60,75 persen. Dijelaskan pula penerimaan pembiayaan daerah adalah 41,98 persen dan pengeluaran pembiayaan adalah 42,98 persen.
“Berdasarkan hal itu jadi rata-rata kinerja OPD pada triwulan ke tiga ada di posisi 59,51 persen,” sebutnya.
Ia juga menyampaikan rincian alokasi transfer ke daerah tahun anggaran 2023 mendatang yang didasarkan pada surat dirjen perimbangan keuangan no. S-173/PK/2022 tanggal 29 September 2022 perihal penyampaian rincian alokasi transfer ke daerah tahun anggaran 2023.
Alokasi dana transfer Lotim mencapai Rp 1,955 triliun lebih dengan pagu dana transfer umum Rp. 1,2 triliun lebih dan Rp. 232,106 miliar untuk DAK fisik, Rp.482,926 miliar DAK non fisik, serta Rp. 22,728 milyar berupa hibah kepada daerah. (den)
