Mataram (Inside Lombok) – Beberapa hari terakhir kondisi cuaca sudah mulai bersahabat. Dengan melihat kondisi cuaca saat ini, ratusan warga yang dievakuasi akibat banjir rob di Bagek Kembar Kecamatan Sekarbela Senin (6/12) lalu sudah kembali ke rumah masing-masing.
Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor Kamis (9/12) di Mataram. Diterangkan, sejak Rabu (8/12) kemarin warga yang tinggal di tenda pengungsian sudah kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasanya.
“Sudah mulai kondusif. Tidak hujan dan gelombang juga sudah mulai landai. Warga yang kita evakuasi per sore kemarin sudah kembali ke rumah masing-masing. Tidak lagi di tenda pengungsian,” katanya.
Kendati warga sudah kembali ke rumah masing-masing, tenda yang disiapkan BPBD Kota Mataram masih tetap disiagakan. Hal ini untuk mempermudah pengawasan hingga kondisi kembali normal seperti sebelumnya. Karena nantinya ada personel BPBD yang akan menempati tenda tersebut untuk memantau warga setempat.
“Satgas akan berada di sana sekaligus untuk patroli. Posko di sana akan siaga. Kalau cuaca akan tetap seperti ini hingga dua tiga hari ke depan kita akan bongkar,” tegasnya.
Sementara untuk ketinggian gelombang saat ini sudah mulai normal. Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak melaut. “Gelombang sudah sampai 1 meter. Melihat kondisi ini kita masih mengimbau untuk tidak melaut dulu sepanjang pantai ampenan,” ujarnya.
Untuk diketahui, jumlah warga Bagek Kembar yang dievakuasi pada saat banjir rob Senin (6/12) lalu yaitu sebanyak 37 kepala keluarga (KK) dan 142 jiwa. Saat ini bantuan logistik bagi warga terdampak sudah tidak lagi didistribusikan. Mengingat kondisi sudah mulai membaik.
Namun jika ada warga yang masih belum bisa beraktivitas, pemda akan menyalurkan bantuan kembali. Karena saat ini, dapur umum yang sudah disiagakan selama bencana ditarik kembali oleh Dinas Sosial Kota Mataram.
“Rabu kemarin juga dapur umumnya sudah ditarik oleh Dinas Sosial. Karena kan warga yang dievakuasi sudah kembali ke rumahnya,” ungkap Mahfuddin. Kendati demikian, status siaga darurat bencana ini masih tetap berlangsung hingga April mendatang. Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
“Kota Mataram dan kabupaten/kota lainnya di NTB, sesuai dengan arahan dari pusat dan juga dari Provinsi NTB, status siaga darurat banjir, longsor, angin puting beliung itu dari November 2021 hingga April 2022,” tutupnya. (azm)