Lombok Tengah (Inside Lombok)- Petani tembakau di Kabupaten Lombok Tengah terancam merugi. Pasalnya, puluhan hektare tanaman tembakau layu karena diguyur hujan deras selama beberapa hari terkahir. Hujan diprediksi akan terjadi hingga akhir Juni ini.
Salah satu petani tembakau di kecamatan Praya Tengah, Lili Nurmayani, Jum’at (25/6/2021) mengatakan, mayoritas tanaman tembakau milik petani saat ini kondisinya mengkhawatirkan. Tembakau miliknya bahkan sebagian di antaranya busuk terendam air hujan.
“Tembakau punya saya sudah busuk. Kemarin dibuatkan selokan biar air hujan mengalir tapi sekarang ini hujan lagi,” katanya dengan wajah sedih.
Dikatakan, tanaman tembakau yang busuk akhirnya terpaksa diganti dengan benih tembakau baru. Itu artinya, biaya yang dibutuhkan untuk tanaman tembakau ini juga bertambah.
Sebagai gambaran, biaya yang keluarkan untuk menanam tembakau sekitar Rp20 hingga Rp30 juta per hektare. Dia berharap ada bantuan pemerintah untuk mengatasi kerugian petani tersebut melalui pemberian kartu asuransi tani.
Menanggapi hal itu, PLT Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah HM Nazili dalam kesempatan yang berbeda mengatakan, pemerintah tidak bisa berbuat banyak terkait dengan tanaman tembakau petani yang rusak karena guyuran hujan.
“Karena hujan ini kan tidak bisa kita cegah. Para petani yang tanam padi malah bersyukur karena hujan karena tidak jadi kekeringan,”ujarnya.
Adapun untuk asuransi tani, belum bisa dipakai untuk tanaman tembakau. Karena khusus untuk tanaman pertanian lain seperti padi.
Di sisi lain, dia berharap agar para petani ini lebih adaptif terhadap cuaca dengan melihat perkiraan cuaca. Sehingga masa tanam bisa disesuaikan dengan kondisi cuaca saat itu. Dengan demikian petani tidak akan mengalami kerugian.