25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaDirut PDAM Giri Menang Dipanggil Kejati Mataram, Bahas Dugaan Korupsi

Dirut PDAM Giri Menang Dipanggil Kejati Mataram, Bahas Dugaan Korupsi

Mataram (Inside Lombok) – Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB memanggil Direktur Utama PT. Air Minum Giri Menang (AMGM) atau PDAM Giri Menang, Lalu Ahmad Zaini, Senin (19/6). Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan kasus korupsi pembangunan fisik maupun non fisik di PDAM Giri Menang.

Lalu Ahmad Zaini diperiksa oleh Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati NTB sejak Senin (19/6) pagi hingga sekitar pukul 12.50 Wita. Keluar dari kantor Kejati Mataram, Zaini tak banyak berkomentar kaitan dirinya dipanggil oleh penyidik. “Dimintai keterangan,” jawabnya singkat.

Kepala Kejati NTB, Nanang Ibrahim Soleh membenarkan atas adanya pemanggilan dan pemeriksaan Lalu Ahmad Zaini pada Senin (19/6). “Betul tadi direktur lagi diperiksa di Pidsus, terkait masalah pembangunan fisik PDAM dan pungutan biaya air,” ujar Nanang saat ditemui di ruangannya, Senin (19/6).

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Ely Rahmawati menambahkan pemanggilan Dirut PDAM Giri Menang terkait dengan pembangunan fisik instalasi gedung dan instalasi sumber air, serta pemungutan retribusi air. “Kita (masih) lakukan penelusuran, hasilnya belum kita bisa sampaikan,” ujarnya.

Sebagai informasi, Dirut PT. AMGM diperiksa terkait dengan laporan dugaan korupsi pada pengerjaan pemasangan pagar panel beton di WTS Sembung, dan pengadaan sumur di 10 titik. Kemudian pekerjaan instalasi bangunan dan gedung, di antaranya pembangunan gedung peralatan produksi, gudang garam, ruang baca, gedung kantor cabang Narmada tahap I dan II. Serta pembuatan interior ruang pelayanan kantor Narmada.

Berdasarkan uraian laporan tersebut terdapat kekurangan volume pekerjaan pada sejumlah item pengerjaan. Seperti pengerjaan sumber tahun 2019 dengan anggaran Rp4 miliar, diduga terjadi kekurangan volume pekerjaan Rp200 juta. Sedangkan pengerjaan instalasi sumber tahun 2020 dengan anggaran Rp4 miliar diduga terjadi kekurangan volume pekerjaan Rp900 juta. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer