Mataram (Inside Lombok) – Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menargetkan tender revitalisasi Gedung Mataram Craft Center (MCC) di Kawasan Sekarbela dengan total anggaran Rp1,2 miliar dimulai Februari 2020.
“Anggaran merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Dengan anggaran itu, desain MCC akan kita ubah lebih baik dan menjadi pusat edukasi serta pariwisata,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram Yance Hendradira di Mataram, NTB, Jumat.
Ia mengatakan untuk melaksanakan tender saat ini sedang dilakukan perbaikan terhadap standar yang sebelumnya menggunakan standar harga 2018, menjadi tahun 2020, agar dalam pelaksanaan tidak timbul masalah.
Dalam konsepnya, MCC yang bentuk fisiknya saat ini dua lantai akan diubah menjadi satu lantai.
Karenanya, ruang yang ada di lantai dua yang sudah tidak dimanfaatkan akan dibongkar sehingga yang tersisa hanya lantai satu.
“Jadi saat proses revitalisasi, sejumlah pedagang yang masih memanfaatkan tokonya di lantai satu tetap bisa beraktivitas. Kita tidak merelokasi pedagang,” katanya.
MCC, katanya, dikonsep menjadi objek pariwisata dengan pendekatan hiburan dan edukasi, serta menetapkan industri kerajinan emas dan mutiara sebagai produk unggulan Kota Mataram.
“Kita akan menyediakan miniteater yang akan memutar film durasi pendek tentang bagaimana proses budi daya mutiara hingga menjadi sebuah kerajinan tangan unggulan dan bernilai tinggi,” katanya.
Dengan demikian, keberadaan MCC tidak hanya fokus sebagai sentra jual beli emas, perak dan mutiara melainkan juga sebagai pusat edukasi, hiburan dan wisata.
Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan untuk lebih mengenalkan MCC sebagai destinasi wisata, perlu adanya sebuah program tur kota dengan menyediakan transportasi publik yang murah, praktis dan aman.
Transportasi publik itu, katanya, bisa berupa minibus dengan kapasitas maksimal 18 orang, dan mereka hanya membayar biaya Rp5.000 untuk satu tiket yang dapat digunakan sehari penuh.
“Dengan demikian, wisatawan seharian bisa berkeliling Kota Mataram untuk melihat belasan destinasi wisata termasuk MCC, sehingga semua destinasi wisata Mataram bisa terekspos secara menyeluruh,” katanya.
Selain itu, revitalisasi MCC juga untuk merangkul kembali para pengrajin mutiara dan emas di Sekarbela yang saat ini beralih profesi setelah terdampak gempa bumi pada 2018.
“Pengrajin yang beralih profesi ini harus segera kita akomodasi dan berikan ruang, agar keahlian yang mereka miliki tidak punah sehingga mengancam keberadaan produk unggulan di Kota Mataram,” katanya. (Ant)