Mataram (Inside Lombok) – Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera mengkoordinasikan realisasi dari 10.413 pendaftar kartu pra kerja yang sudah mendaftar dan berapa yang bisa terakomodasi pada tahap pertama oleh Pemerintah Pusat.
“Sejauh ini kami memang belum mendapat informasi berapa warga kita yang sudah bisa terakomodasi mendapatkan bantuan stimulan melalui program kartu pra kerja,” kata Kepala Disnaker Kota Mataram Hariadi di Mataram, Kamis.
Ia mengaku di tengah pandemi COVID-19 kesulitan untuk melakukan koordinasi, namun karena sudah banyak yang mempertanyakan relalisasi warga yang mendapat kartu pra kerja, pihaknya harus kita tindaklanjuti.
“Kami akan tugaskan kepala bidang (Kabid) penempatan untuk berkoordinasi ke Pemerintah Provinsi NTB,” katanya.
Hariadi sebelumnya mengatakan, pendaftar kartu pra kerja di kota ini mencapai 10.413 orang, baik yang melalui pendaftaran “online” maupun “offline” melalui Dinas Tenaga Kerja setempat.
“Masyarakat yang mendaftar ‘offline’ melalui kantor kami ada sekitar 7.000 orang, sisanya mendaftar langsung melalui ‘online’,” katanya.
Menurutnya, dalam hal ini pihaknya sifatnya menunggu keputusan dari pemerintah, siapa dan berapa yang berhak dapat kartu pra kerja tahap pertama.
“Informasinya, untuk tahap pertama, pemerintah akan meluncurkan 1 juta kartu pra kerja se-Indonesia,” katanya.
Artinya, dari sebanyak 10.413 orang yang sudah mendaftar dari Kota Mataram kemungkinan akan terakomodasi secara bertahap, sebab pemberian kartu pra kerja dilakukan secara bertahap hingga mencapai angka 5.000 se-Indonesia.
Karena itu, bagi masyarakat yang sudah mendaftar ditahap pertama namun tidak terakomodasi, bisa melakukan pendaftaran kembali pada tahap berikutnya.
“Kalau daerah yang diminta untuk mengakomodasi yang tidak terakomodasi pemerintah pusat, tentu anggaran kita tidak mampu. Apalagi, kartu pra kerja murni merupakan program pemerintah pusat,” katanya. (Ant)