Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terus melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon pelindung sebagai upaya antisipasi cuaca ekstrem yang bisa berakibat pohon tumbang.
“Meskipun kondisi cuaca sekarang ini mulai membaik, namun kita terus melakukan pemangkasan dan penebangan pohon pelindung yang terdeteksi rawan tumbang sebab cuaca ekstrem diprediksi masih berlangsung,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, di jalan-jalan protokol seperti Jalan Langko, Jalan Pejanggik dan di perbatasan menjadi fokus pemangkasan dan penebangan pohon pelindung karena kondisi pohon rata-rata sudah berusia puluhan tahun.
“Untuk di Jalan Langko, kami segera menebang satu pohon yang terdeteksi sudah keropos dan rawan tumbang meskipun ukurannya belum terlalu besar. Kami juga, memangkas pendek dua pohon lainnya yang memiliki daun dan ranting terlalu banyak,” katanya.
Kegiatan pemangkasan dan penebangan pohon pelindung rawan tumbang terus dilakukan untuk mengurangi beban sehingga ketika terjadi angin kencang tidak tumbang.
“Jadi satgas kami, setiap hari melakukan perantingan dan menebang pohon terindikasi rawan tumbang,” katanya.
Lebih jauh Kemal mengatakan, selama musim cuaca ekstrem akhir 2019 hingga saat ini jumlah pohon tumbang di Kota Mataram tercatat sebanyak 67 pohon, tersebar pada enam kecamatan di kota ini.
Jumlah pohon tumbang pada musim cuaca ekstrem kali ini, menjadi jumlah terbanyak dibandingkan dengan musim yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun-tahun sebelumnya, jumlah pohon tumbang dari awal musim hujan dan angin kencang hingga akhir maksimal 30 pohon. Tapi sekarang sudah mencapai 67 pohon sehingga menjadi rekor tertinggi,” katanya.
Menurutnya, tingginya jumlah pohon tumbang kali ini selain dipicu karena jenis pohon dan kondisi pengakaran pohon juga disebabkan kecepatan angin yang kencang dan singkat.
Karena itu, puluhan pohon tumbang tersebut terjadi merata dienam kecamatan se-Kota Mataram dengan berbagai jenis pohon, mulai dari pohon peringin, kenari, dan trembesi, waru, serta jenis pohon pelindung lainnya.
“Untuk jenis trembesi ini cukup banyak yang tumbang sebab jenis pohonnya memang gampag patah, karenanya ke depan kita akan melakukan peremajaan dengan jenis pohon lain,” katanya. (Ant)